Quick Count Indikator: Pasangan Andi S Sulaiman-Fatmawati Unggul di Pilgub Sulsel
Dari 76,19 suara masuk, pasangan Andi S Sulaiman-Fatmawati meraih 76,89 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Indikator Politik hingga pukul 16.10 WIB, pasangan Calon Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Andi S Sulaiman-Fatmawati R unggul sementara dengan 76,10 persen dari 76,89 persen suara yang masuk. Sementara pasangan Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad memperoleh 23,90 persen suara.
Berdasarkan wilayah, pasangan Andi-Fatmawati berhasil unggul signifikan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bone dengan perolehan 81,24 persen suara, Kabupaten Sidenreng Rappang (80,88 persen), dan Kabupaten Maros (75,92 persen). Di Kabupaten Toraja Utara, pasangan ini meraih kemenangan telak dengan 78,71 persen suara.
Kemenangan besar juga diraih di Kabupaten Sinjai dengan 75,21 persen suara, Kabupaten Luwu Timur (75,11 persen), serta Kabupaten Bulukumba (73,56 persen). Tren serupa terlihat di Kabupaten Soppeng (71,63 persen) dan Kabupaten Wajo (70,36 persen).
Meski demikian, pasangan Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad berhasil unggul di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Tana Toraja dengan 70,93 persen suara, serta di Kota Palopo dengan 68,94 persen. Pasangan ini juga menunjukkan persaingan ketat di Kabupaten Bantaeng dengan perolehan 49,12 persen, hanya terpaut sedikit dari Andi-Fatmawati yang meraih 50,88 persen. Di Kota Makassar, Ramdhan-Azhar mendapatkan dukungan sebesar 39,39 persen, sementara Andi-Fatmawati unggul dengan 60,61 persen suara.
Namun, hasil resmi tetap menunggu rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pilkada Sulawesi Selatan tahun ini melibatkan 24 kabupaten/kota dengan total pemilih yang signifikan, menjadikan provinsi ini salah satu wilayah strategis dalam peta politik nasional.
Perlu diingat, persentase tersebut merupakan data sementara akan terus berubah hingga perhitungan suara selesai dilaksanakan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Meskipun quick count sering kali mendekati hasil akhir, hasil resmi tetap menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai otoritas yang berwenang.
Penjabat(Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh, mengimbau para pihak berkepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif pasca Pilkada serentak 2024. Zudan Arif saat meninjau pelaksanaan pilkada di Kabupaten Enrekang, Rabu, menyampaikan berdasarkan penyampaian Ketua KPU setempat diketahui keadaan saat ini aman dan kondusif.
"Mari kita jaga suasana seperti yang dilaporkan Ketua KPU sudah kondusif, dan kita jaga sampai selesai. Insya Allah hari ini kita kunjungi enam kabupaten bersama Kapolda, Pangdam, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, mengecek penyelenggaraan Pilkada hari di enam kabupaten," ujarnya.
Selain Enrekang, Gubernur Sulsel bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), KPU, dan Bawaslu Sulsel, melakukan peninjauan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di sejumlah daerah yakni di Kota Makassar, Kabupaten Enrekang, Maros, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, dan Kota Palopo.
"Kami meminta masyarakat untuk datang ke TPS untuk menunaikan haknya, memilih pemimpin kita untuk lima tahun ke depan," ajak Zudan usai meninjau TPS 06 di Enrekang.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Enrekang, Baharuddin menyampaikan keadaan saat ini cukup kondusif hampir di seluruh TPS se-Kabupaten Enrekang. "Alhamdulillah sampai saat ini keadaan masih kondusif. Sebaran TPS ada 497 se Kabupaten Enrekang, alhamdulillah distribusi logistik lancar sesuai dengan perencanaan awal," jelasnya.
Jajaran Kepolisian Polda Sulawesi Selatan menurunkan sebanyak 9.351 personel gabungan dalam operasi Mantap Praja 2024-2025 untuk pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di 24 kabupaten/kota.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan pilkada berjalan aman, damai, dan sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan di sela-sela pemantauan pengamanan pilkada di Makassar, Selasa (26/11/2024).
Yudhiawan menyebut untuk pengamanan pemungutan suara, khusus dari personel Polda Sulsel sebanyak 1.120 personel, dan dari jajaran Polres sebanyak 8.231 personel. Khusus untuk pengamanan TPS, sebanyak 9.351 personel yang bertugas di 14.548 TPS tersebar pada 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Total keseluruhan personel Polda yang terlibat dalam Operasi Mantap Praja sebanyak 12.465 personel. "Personel dari Polda Sulsel sendiri itu sebanyak 3.044 personel, kemudian ditambah Polres jajaran 24 kabupaten/kota sebanyak 9.021 personel," paparnya menyebutkan. P
ersonel yang bertugas, kata dia, sudah dibekali perlengkapan lengkap pengamanan termasuk uang saku dari anggaran dari pemerintah. Personel yang di BKO-kan atau diperbantukan telah diberangkatkan di tempat tugas masing-masing.
"Karena situasi kondisi geografis kita ada yang sudah diberangkatkan. Saya pastikan 27 November 2024 semua personel Polda dan jajaran yang ditunjuk telah berada di lokasi masing-masing," ujarnya.
Terkait dengan indeks kerawanan Pilkada di Sulsel, kata dia, ada 12 daerah menjadi perhatian diantaranya Kota Makassar, Kota Palopo, Kabupaten Luwu, dan Bantaeng. Guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, kapolda telah menyiapkan pasukan Brimob 403 dan Samapta 143 yang ditempatkan pada empat lokasi strategis yakni di Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Bone dan Luwu.