APH Dominasi Kursi Pemimpin KPK, Pakar: Apa yang Mau Kita Harapkan dari KPK?
Praktik seleksi pimpinan KPK dinilai kental dengan intervensi kekuasaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum dari Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah menatap pesimistis kursi pemimpin KPK yang diisi oleh mayoritas aparat penegak hukum (APH). Herdiansyah memandang mereka terpilih karena dianggap "cocok" dengan selera penguasa.
"Pada dasarnya itu pilihan-pilihan yang sesuai dengan seleranya kekuasaan kan, seleranya pemerintah dan DPR," kata Herdiansyah kepada Republika, Jumat (6/12/2024).
Herdiansyah tetap tak optimistis kalau pun masyarakat sipil terpilih semua sebagai pimpinan KPK. Sebab, menurutnya, bisa saja mereka merupakan perpanjangan tangan dari kekuasaan. Herdiansyah menyentil praktik seleksi pimpinan KPK yang kental dengan intervensi kekuasaan.
"Mau dia APH semua atau semuanya masyarakat sipil sekalipun kalau itu sesuai dengan seleranya kekuasaan mungkin lima-limanya dipilih tidak peduli rekam jejaknya, baik buruknya, integritasnya, tetap itu yang akan mereka pilih," ujar Herdiansyah.
Herdiansyah mengaku tak lagi berharap banyak dalam seleksi pimpinan KPK. Pasalnya, sistem KPK yang ada tak membuat lembaga antirasuah itu kuat seperti sebelum revisi UU KPK.
"Kalau saya sebenarnya sudah terlanjur tidak punya ekspektasi berlebihan kepada KPK, KPK sulit kita harapkan sepanjang belum bisa dikembalikan sebagaimana statusnya sebelum revisi," ujar Herdiansyah.
Herdiansyah juga menyindir para pimpinan KPK yang bakal memegang tampuk pemberantasan korupsi tapi dibayangi dosa masa lalu. "Apa yang mau kita harapkan dari KPK? Kalau lima-limanya APH bukankah mereka punya masalah? Apa yang mau diharapkan," ujar Herdiansyah.
Diketahui, calon pimpinan KPK 2024—2029 yang lolos dan terpilih dari uji kelayakan, yaitu Setyo Budiyanto (polisi) sebagai ketua, kemudian wakil ketua terdiri atas Johanis Tanak (jaksa), Fitroh Rohcahyanto (jaksa), Agus Joko Pramono (eks BPK), dan Ibnu Basuki Widodo (hakim). Nama-nama calon Dewan Pengawas KPK 2024—2029 yang lolos dan terpilih dari uji kelayakan, yaitu Benny Jozua Mamoto (polisi), Chisca Mirawati, Wisnu Baroto (jaksa), Gusrizal (hakim), dan Sumpeno (hakim).