PLN dan Pertamina Siap Amankan Pasokan Listrik saat Nataru
Produksi Pertamina dapat mencukupi kebutuhan hingga sebulan ke depan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik yang andal selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan kesiapan ini merupakan bagian dari dukungan penuh PLN terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjaga ketahanan energi nasional selama periode Nataru.
"Kami dari PLN mendukung penuh arahan Bapak Presiden Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam memastikan ketahanan energi selama Natal dan Tahun Baru. Seluruh infrastruktur ketenagalistrikan telah kami persiapkan secara preventif untuk memastikan keandalan pasokan listrik," ujar Darmawan saat konferensi pers kesiapan PLN dan Pertamina terkait Natal dan tahun baru di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Darmawan mengatakan PLN telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk pemeliharaan pembangkit, jaringan transmisi, distribusi, serta operasi layanan pelanggan. Darmawan mengungkapkan kebutuhan listrik nasional selama periode Nataru diperkirakan mencapai 39 ribu megawatt (MW), sementara PLN telah menyiagakan pembangkit dengan total daya mampu pasok sebesar 53 ribu MW.
"Kami memastikan pasokan listrik sangat mencukupi. Selain itu, ketersediaan energi primer seperti batu bara, gas, dan diesel juga dalam kondisi sangat aman, dengan rata-rata hari operasional pembangkit (HOP) di atas 23 hari," tambah Darmawan.
PLN, lanjut Darmawan, juga telah memastikan kesiapan jalur transmisi dan distribusi, mulai dari tegangan tinggi hingga rendah, gardu induk, dan gardu distribusi. Darmawan menyebut seluruh infrastruktur tersebut telah melewati proses pemeliharaan intensif.
Untuk memastikan kelancaran operasional, sambung Darmawan, PLN menyiagakan 81.591 personel yang tergabung dalam 1.853 posko siaga di seluruh Indonesia. Para personel ini dilengkapi dengan peralatan memadai, seperti 1.731 unit genset, 735 unit UPS, dan 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB).
Darmawan mengatakan PLN juga menyiapkan armada pendukung, termasuk 395 unit truk crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor. Darmawan menyampaikan PLN pun memberikan perhatian khusus pada lokasi strategis seperti bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah.
"Kami menyiapkan suplai listrik berlapis untuk memastikan tidak ada gangguan di lokasi-lokasi vital selama periode Nataru," lanjut Darmawan.
Mengantisipasi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem, Darmawan sampaikan, PLN telah melakukan assessment dan maintenance preventif di seluruh sistem operasi. PLN juga mengimplementasikan teknologi digital, seperti Smart Power Plant, Smart Transmission, dan Smart Distribution dalam protokol Anti Black Out.
"Dengan sistem digital ini, potensi gangguan dapat direspons otomatis dan ditangani dengan cepat. Kami terus berinovasi untuk menjaga keandalan pasokan listrik di tengah tantangan yang ada," kata Darmawan.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) memastikan stok BBM dan LPG, yang dibutuhkan masyarakat saat periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dalam kondisi aman, meski ada kenaikan permintaan saat periode libur tersebut. Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menyatakan stok produksi yang dimilikinya bisa mencukupi kebutuhan permintaan hingga 39 hari ke depan.
"Stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan," kata dia.
Ia menjelaskan untuk stok LPG yang diproduksinya yakni sebesar 28.658 metrik ton (MT) per hari, yang bisa mencukupi kebutuhan 15 hari.
Untuk produksi Pertalite satu harinya bisa mencukupi kebutuhan 17 hari, Pertamax 21 hari, Solar 17 hari, Dex 28 hari, serta Pertamax Turbo produksi per hari bisa memenuhi kebutuhan 39 hari ke depan.
"Seandainya tidak ada supply setiap hari, jadi kita bisa bertahan sampai kurang lebih 15 hari 17 hari, 28 hari. Tapi tentunya setiap hari karena ada operasional ini akan tergantikan terus," katanya.
Menurut dia, guna memudahkan pengawasan dan koordinasi pada periode pergantian tahun, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru yang mulai aktif pada 16 Desember hingga 9 Januari 2025.
Lebih lanjut, disampaikannya, untuk mengoptimalkan keamanan stok BBM, pihaknya telah menyiagakan 7.786 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), 6.806 Pertashop, 414 stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan (SPBUN), dan 55 stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB) Sementara untuk LPG, ada 6.478 agen yang disiagakan, 754 SPBE, serta 156 agen minyak tanah. Adapun pihaknya mencatat kenaikan permintaan untuk BBM (gasoline) pada masa Natal dan Tahun Baru sebesar 5 persen dibanding hari biasa, sementara distribusi LPG untuk kebutuhan masyarakat di periode tersebut diprediksi naik 2,7 persen.