Hijrah dan Terbentuknya Negara Madinah

Negara Madinah didirikan dimulai dengan menanamkan satu keyakinan.

Twitter
Rua Al Madinah (Ilustrasi)
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan, Nabi Muhammad SAW berhasil membentuk negara Madinah ketika Rasulullah SAW memulai dengan menanamkan satu keyakinan. Yaitu yang disebut dengan Tauhid.

Itu sebabnya kenapa Allah mengatakan dalam Alquran Surat Al-Baqarah 218.

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Innallażīna āmanụ wallażīna hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi ulā`ika yarjụna raḥmatallāh, wallāhu gafụrur raḥīm

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah Ayat 218)

Buya Amirsyah mengatakan, orang beriman itu, dia senantiasa melakukan hijrah dan jihad. Orang beriman itu dia yakin Allah Maha Pengasih dan Pengampun, dia mengharapkan ampunan dan kasih sayang Allah.

"Siapa orang yang beriman itu? Kata Rasulullah SAW, orang beriman itu dia yakini dalam hatinya. dia buktikan dengan amal perbuatan yang baik," kata Buya Amirsyah di Masjid Al-Ittihad, Cibubur beberapa waktu lalu.

Baca Juga


Buya Amirsyah menjelaskan, karena itu, kalau seseorang mengatakan bahwa dirinya sudah berhijrah tapi imannya belum mampu mendorong dia untuk berhijrah dan berjihad, tentu imannya patut dipertanyakan.

Kalau umat Islam mau hijrah dan berjihad, maka imannya harus diperkuat. Itulah sebuah fakta dan bukti mengapa Rasulullah SAW berhasil mengubah situasi jahiliah kepada situasi Madinah yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah SWT.

"Rasulullah mampu mengubah mindset keyakinan masyarakat di Madinah, sejarah ini patut kita contoh jika umat dan bangsa Indonesia mau berhijrah dan berjihad mari kita tanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala," ujar Buya Amirsyah.

Buya Amirsyah mengatakan, umat dan bangsa Indonesia akan jauh dari ampunan dan rahmat Allah, jika umat dan bangsa Indonesia tidak mempunyai kesungguhan untuk beriman, tidak mempunyai kesungguhan untuk berjihad, tidak punya kesungguhan untuk berhijrah.

Ia menegaskan, umat dan bangsa Indonesia akan jauh dari ampunan dan rahmat Allah, jika hijrah hanya di kata-kata. Tapi tidak pernah memberikan bekas apa sesungguhnya makna dari hijrah itu.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler