Kisah Perempuan yang Menolak Syafaat Rasulullah SAW di Dunia, Ternyata Ini Sebabnya

Rasulullah SAW sangat menghormati sikap Barirah

Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah. Rasulullah SAW sangat menghormati sikap Barirah
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ini adalah kisah nyata yang terjadi di Madinah, di rumah Nabi Muhammad SAW dan berlangsung pada masa Rasulullah masih hidup. Kisah seorang wanita yang merupakan seorang Muslimah yang baik.

Baca Juga


Dia tinggal di rumah Nabi Muhammad SAW dan bekerja untuk Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq RA. Kegigihannya beribadah kepada Allah SWT sangat patut diteladani.

Dia makan dari makanan Nabi SAW dia bertanya kepadanya, meminta kepadanya dan memberinya sedekah.

Pertanyaannya di sini adalah siapakah wanita ini, bagaimana kisahnya, untuk apa syafaat Nabi, dan mengapa dia menolak syafaatnya?

Wanita itu, adalah Ummu Barirah RA, hidup sejak kecil dalam kehidupan perbudakan yang kejam, di mana dia bekerja sebagai budak untuk orang-orang Anshar sejak usia muda, membawa air dan memerah susu domba-domba, dan dia tidak bahagia tetapi selalu sedih karena dia kehilangan kasih sayang orang tua sejak kecil.

Dia hidup sejak usia muda dalam kehidupan perbudakan yang kejam, di mana dia bekerja sebagai budak untuk orang-orang Anshar sejak usia muda, membawa air dan memerah susu domba, dan dia tidak bahagia dan selalu sedih karena dia kehilangan kasih sayang orang tua sejak usia muda.

Barirah menikah dengan Mughits bin Jahsy, yang juga seorang budak milik Abu Ahmad bin Jahsy. Allah SWT memberinya seorang anak darinya. Dia berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang lain hingga dia menetap untuk bekerja di rumah Nabi SAW guna melayani Ummul Mukminin Aisyah RA.

Pekerjaan di rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat derajatnya, orang-orang mengenalnya dan memberikan hadiah kepadanya, dan pada suatu hari Nabi SAW berdialog dengannya.

BACA JUGA: Mengapa Stabilitas Suriah Penting dan Jangan Sampai Jatuh di Tangan Pemberontak?

Suatu hari, terjadi dialog antara Nabi SAW dan Aisyah tentang pembeliannya dari tuannya yang memilikinya dan kemudian Aisyah akan memerdekakannya karena Allah SWT, dan ketika Barirah mengetahui hal ini, ia sangat senang dan gembira karena dua alasan:

1. Aisyah akan membelinya dari tuannya, membebaskannya dari perbudakan dan memerdekakannya demi Allah

2- Dia akan berada di samping Nabi SAW dan Aisyah radhiyallahu 'anha, yang dengan sendirinya merupakan kebahagiaan besar yang tidak dapat dilukiskan.

Infografis Keistimewaan Rasulullah - (Republika)

 

Ketika perselisihan antara dia dan suaminya serta keluarganya semakin meningkat, Nabi Muhammad SAW memberinya pilihan untuk menjadi istri seorang budak atau meninggalkan suaminya dan menikah dengan seorang pria merdeka seperti dirinya, dan dia memilih yang terakhir tanpa ragu-ragu.

Apa syafaat Nabi Muhammad SAW untuknya?

Suami Barirah, Mughits, meminta bantuan agar dihubungkan dengan Barirah dan mengharapkannya kembali sambil menangis di depan orang-orang.

Ketika Nabi Muhammad SAW melihatnya dalam keadaan seperti itu ketika duduk di antara para sahabatnya dan melihat air matanya mengalir membasahi jenggotnya dan mendengar permohonannya kepada wanita itu, hati Nabi Muhammad SAW melunak dan beliau merasa kasihan kepadanya: "Tidakkah kalian heran dengan cinta Mughits kepada Barirah dan kebencian Barirah kepada Mughits?

Nabi Muhammad SAW kemudian bangkit dan menceritakan kepada Barirah tentang Mughits dan tangisan serta kelemahannya dan menawarkan kepadanya untuk kembali kepadanya dan mengasihani tangisan serta kelemahannya, namun Barirah teringat akan masa-masa perbudakan yang pernah dia jalani bersamanya, lalu dia menjawab Rasulullah SAW dengan sebuah pertanyaan yang menunjukkan kecerdasannya, "Wahai Rasulullah, apakah ini sebuah perintah...atau syafaat?" Rasulullah SAW bersabda, "Tidak, saya akan memberikan syafaat kepadanya," dan Barirah menjawab, "Saya tidak membutuhkannya.”

Dengan demikian, Barira SAW menolak syafaat Nabi Muhammad untuk kembali kepada suaminya, Mughits. Rasulullah SAW tidak marah karena itu adalah haknya.

Infografis 3 Lokasi Tempat Bertemu Rasulullah untuk Minta Syafaat - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler