Skandal Uang Palsu di UIN Makassar, Waspada dan Kenali Ciri-Ciri Uang Palsu
Ada beberapa cara untuk membedakan uang palsu dan uang asli.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus uang palsu yang terjadi di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar baru-baru ini menjadi sorotan publik. Sejauh ini, pihak kepolisian telah menetapkan 15 tersangka peredaran uang palsu yang diproduksi di lingkungan kampus.
Keberadaan uang palsu menimbulkan kewaspadaan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara membedakan uang palsu dan uang asli agar terhindar dari kerugian. Bagaimana caranya?
Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, telah menerapkan berbagai fitur keamanan pada uang kertas untuk membantu masyarakat mengenali uang asli. Berikut beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membedakan uang palsu dan uang asli:
1. Periksa kertas uangnya
Uang asli biasanya dibuat dari bahan serat kapas yang memberikan tekstur unik. Rasakan permukaan uang. Jika terasa terlalu licin atau mudah sobek, maka patut dicurigai sebagai uang palsu.
2. Lihat dengan sinar ultraviolet
Uang asli memiliki fitur yang akan tampak berkilau di bawah sinar ultraviolet. Misalnya, ada benang pengaman atau tinta khusus yang berubah warna.
3. Teliti gambar dan warna
Perhatikan kualitas cetakan. Uang asli dicetak dengan teknik intaglio yang menghasilkan permukaan timbul pada gambar. Warna pada uang asli biasanya lebih tajam dan tidak luntur.
4. Cek fitur keamanan
Gunakan trik 3D (dilihat, diraba, diterawang). Dengan diterawang, Anda harus dapat melihat tanda air yang merupakan bagian dari cetakan uang asli secara konsisten.
5. Nomor seri unik
Pastikan nomor seri tertera jelas dengan warna dan posisi yang rapi. Nomor seri ini unik dan tidak seharusnya berulang pada lembaran uang lain.
Langkah Pencegahan untuk Menghindari Uang Palsu
Masyarakat dapat mengambil beberapa langkah proaktif untuk mengurangi risiko menerima uang palsu:
1. Peningkatan kesadaran
Edukasi diri dan orang di sekitar tentang cara mengenali uang palsu adalah tindakan pencegahan terbaik. Waspadalah dalam transaksi tunai dan jangan ragu untuk memverifikasi uang yang diterima.
2. Gunakan alat deteksi
Terutama bagi pemilik toko atau penyedia layanan dengan volume transaksi tunai tinggi, penggunaan alat deteksi uang palsu bisa menjadi investasi yang berguna.
3. Laporkan jika menemukan uang palsu
Segera laporkan penemuan uang palsu kepada pihak berwenang seperti Bank Indonesia atau kepolisian. Menyimpan uang palsu dengan maksud tersembunyi adalah tindakan ilegal.
4. Transaksi non-tunai
Sedapat mungkin lakukan transaksi non-tunai, seperti menggunakan pembayaran digital yang menawarkan lebih banyak keamanan dan kemudahan verifikasi.
Uang palsu tetap menjadi ancaman global yang merugikan ekonomi dan menciptakan ketidakpercayaan dalam sistem moneter. Masyarakat yang aktif dan waspada adalah kunci dalam memerangi peredaran uang palsu. Dengan informasi dan langkah pencegahan yang tepat, kita semua dapat berperan dalam menjaga integritas mata uang kita.
*Artikel ini dibuat oleh AI dan telah diverifikasi Redaksi