Biadab, Pemukim Yahudi Bakar Masjid Bir Al-Walidain di Tepi Barat Palestina
Pembakaran masjid di Tepi Barat dikecam pemerintah Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pemukim ilegal Israel pada Jumat (20/12/2024) membakar Masjid Bir al-Walidain di desa Marda, Tepi Barat utara, Palestina yang diduduki, demikian laporan Anadolu Agency.
Saksi mata mengatakan sekelompok pemukim ilegal menyerbu lingkungan timur Marda, dekat kota Salfit, dan dengan sengaja membakar masjid tersebut.
Warga berhasil memadamkan api, tetapi api telah menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur masjid.
Desa Marda bersebelahan dengan pemukiman ilegal Ariel dan dikelilingi oleh pagar kawat berduri.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina pada Jumat (20/12/2024) mengutuk serangan pembakaran yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel terhadap masjid Bir al-Walidain di desa Marda di Tepi Barat bagian utara.
Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu Palestina mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan “tindakan rasisme yang terang-terangan” dan akibat langsung dari “hasutan yang meluas terhadap rakyat Palestina, yang disebarkan oleh tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan sayap kanan yang berkuasa” di Israel.
Kemenlu Palestina juga mencatat bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari “sejarah panjang pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan oleh milisi pemukim bersenjata dan terorganisasi yang secara resmi didukung oleh pemerintah Benjamin Netanyahu.”
BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris
Mereka mendesak Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk “segera mengaktifkan sistem perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, segera menghentikan genosida yang dilakukan Israel, dan menegakkan tindakan yang mengikat untuk melaksanakan resolusi hukum internasional yang menyerukan diakhirinya pendudukan wilayah Palestina.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel terkait perang Israel di Jalur Gaza, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (21/12/2024).
Sedikitnya 822 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 6.500 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun adalah tidak sah dan menuntut pengosongan semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Dilaporkan Aljazeera, petugas medis di Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel membunuh sedikitnya 25 warga Palestina pada Jumat kemarin, setelah Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 77 orang wafat dalam serangan Israel di daerah kantong tersebut dalam 24 jam sebelumnya.
Anak-anak Gaza “kedinginan, sakit dan trauma" UNICEF memperingatkan, dengan 96 persen wanita dan anak-anak di wilayah yang dilanda perang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dasar mereka saat musim dingin tiba.
BACA JUGA: Mengapa Tentara Suriah Enggan Bertempur Mati-matian Bela Assad?
Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki telah menyebut keputusan Swedia untuk menghentikan pendanaan bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai hal yang memalukan.
Genosida yang dilakukan Israel di Gaza telah memakan korban sedikitnya 45.206 warga Palestina dan melukai 107.512 orang sejak 7 Oktober 2023. Setidaknya 1.139 orang terbunuh di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas dan lebih dari 200 orang ditawan.