Seperti Perbudakan, Terungkap Fakta Pekerja di Pabrik BYD adalah Korban Human Trafficking

Pekerja di pabrik BYD di Brasil dilaporkan bekerja dalam kondisi seperti perbudakan.

REUTERS
Lokasi konstruksi pabrik kendaraan listrik (EV) baru BYD di Camacari, Brasil 17 November 2024.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Otoritas perburuhan di Brasil pada Kamis (26/12/2024) mengungkap fakta, bahwa pekerja atau buruh di pabrik kendaraan listrik asal China, Build Your Dreams (BYD) adalah korban praktik perdagangan orang atau human trafficking. Seperti dilaporkan Reuters, kesimpulan itu diperoleh hasil dari pertemuan antara otoritas Brasil, BYD, dan kontraktor Jinjiang Group.

Baca Juga


Menurut keterangan otoritas Brasil, pihak BYD dan Jinjiang Group telah setuju untuk menempatkan 163 pekerja di hotel hingga kesepakatan untuk mengakhiri kontrak kerja mereka tercapai. BYD dan Jinjiang Group tidak merespons permintaan konfirmasi dari Reuters atas isu ini.

Jinjiang Group tetap menolak hasil asesmen otoritas perburuhan Brasil yang pada Senin (23/12/2024) lalu menyebutkan bahwa para 163 buruh yang bekerja di pabrik yang terletak di timur Bahhia dioperasikan dalam 'kondisi seperti perbudakan'. Lewat unggahan di media sosial juru bicara BYD, Jinjinang mengatakan, bahwa penggambaran 'perbudakan' para pekerja tidaklah akurat dan hasil dari kesalahan translasi.

BYD pun telah memutus hubungan kerja dengan Jinjiang. Namun, pejabat BYD kemudian menuduh 'kekuatan asing' dan beberapa media China, "Secara sengaja mencemarkan merek China di Brasil, dan mengganggu hubungan antara China dan Brasil."

Pada Jumat (27/12/2024), Kementerian Luar Negeri China mengatakan, masih berupaya berkomunikasi dengan pemerintah Brasil untuk memverifikasi situasi di pabrik BYD. Beijing menegaskan, bahwa mereka selalu melindungi hak-hak pekerja dan membutuhkan perusahaan-perusahaan di China yang bisa mematuhi hukum di China.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Brasil menyelamatkan 163 warga negara China dari kondisi 'seperti perbudakan' di sebuah lokasi konstruksi di timur laut Brasil, tempat perusahaan kendaraan listrik asal China, BYD, sedang membangun pabrik, menurut laporan ABC News. Kantor Kejaksaan Tenaga Kerja Brasil merilis rekaman yang menunjukkan asrama dengan tempat tidur yang tidak dilengkapi kasur dan kamar tanpa tempat penyimpanan barang pribadi, seperti dilaporkan Anadolu pada Rabu (25/12/2024).

Lokasi asrama yang terletak di Camacari, kawasan metropolitan Salvador, membuat pekerja terpapar pada kondisi sanitasi yang kritis, termasuk satu toilet untuk setiap 31 orang. Pekerja bangun pukul 04:00 pagi untuk antre menggunakan fasilitas sebelum memulai shift kerja mereka pada pukul 05:30 pagi.

Para jaksa mengatakan pekerja-pekerja tersebut direkrut di China oleh Jinjiang Construction Brazil. Perusahaan tersebut diduga menyita paspor para pekerja, menahan 60 persen dari upah mereka, dan mengharuskan mereka yang berhenti untuk membayar tiket pesawat pulang serta biaya terkait lainnya.

 

 

Infografis Tuduhan Perbudakan di Pembangunan Pabrik BYD di Brasil - (Republika)

Pengaruh China di Brasil

Menurut laporan Reuters, jika kesepakatan tercapai, hal itu dapat membersihkan BYD dan Jinjiang dari upaya penyelidikan oleh jaksa di Brasil. Namun, baik pihak BYD dan Jinjiang, mereka tetap bisa menghadapi inspeksi dari jaksa setempat, yang telah meminta keduanya berbagi bukti sehingga , "tindakan bisa diambil dalam konteks pidana".

BYD telah membangun pabrik di Brasil untuk memproduksi 150 ribu mobil pada tahap awal, sebagai bagian dari rencana dimulainya perakitan pada awal 2025. Hampir 1 dari lima mobi BYD yang terjual di luar China pada 11 bulan pertama 2024, terjual di China.

Pabrik BYD di Brasil menjadi simbol dari tumbuhnya pengaruh China di Brasil dan sebagai contoh dari kedekatan hubungan antara kedua negara. Khusus untuk membangun pabrik di Bahia, BYD dilaporkan telah berinvestasi sebesar 620 juta dolar AS.

Brasil telah lama mengincar investasi dari China. Namun, model investasi China yang menempatkan pekerja mreka di negara di mana investasi juga ditempatkan, menghadirkan tantangan tersendiri bagi President Luiz Inacio Lula da Silva terkait upayanya menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal.

BYD saat ini menjadi pemain terbesar dalam industri kendaraan listrik dunia. Setelah berhasil mendominasi pasar mobil listrik di China, BYD saat ini tengah melebarkan sayap secara global dan Brasil hanyalah satu dari negara yang dipilih menjadi lokasi pembangunan pabrik kendaraan listrik BYD, setelah Hungaria, Meksiko, Thailand, dan Uzbekistan.

 


Kasus di Brasil belakangan memicu diskusi soal perburuhan di media sosial China. Sebagian warganet di China menilai, bahwa kondisi pekerja BYD di Brasil adalah tipikal apa yang terjadi di pabrik-pabrik di China.

Analis senior China Hu Xijin, mantan editor tabloid Partai Komunis, Global Times mengatakan, kemungkinan adalah salah pemahaman atas peristiwa yang terjadi di Brasil. Namun dia menegaskan, perlu adanya perbaikan kualitias hidup para pekerja BYD di manapun.

"Yang bisa dilakukan BYD adalah untuk meningkatkan persyaratan (perburuhan) mereka dan menyamakan dengan pertumbuhan pengaruh mereka di semua negara. Ini tidak mudah, tapi BYD harus bisa melakukannya," kata Hu.

Komik Si Calus : Polusi Udara - (Republika/Daan Yahya)

sumber : Reuters, Antara, Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler