Perempuan-Perempuan Hebat di Sekitar Rasulullah SAW yang Dilupakan Sejarah

Tokoh perempuan di masa Rasulullah SAW sangat beragam

Pixabay
Ilustrasi Sahabat Perempuan Nabi - Muslimah. Tokoh perempuan di masa Rasulullah SAW sangat beragam
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setiap kali kita mendengar kisah-kisah tentang tokoh-tokoh terkemuka dalam sejarah Islam, narasi yang diajarkan kepada kita selalu menyoroti para sahabat laki-laki dan para ulama laki-laki, membuatnya tampak seolah-olah para perempuan tersembunyi, terselubung dari masyarakat.

Baca Juga


Kita berasumsi bahwa mereka selalu berada di rumah, di mana mereka seharusnya berada (seperti yang diberitahukan kepada kami), menjauh dari mata publik.

Tapi ternyata, permata dari para wanita yang memainkan peran dalam masyarakat, bahkan pada masa Rasullulah SAW, yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya bahwa Islam memberikan kemampuan kepada para wanita untuk berperan.

Namun, kisah-kisah mereka selalu tersembunyi, tersimpan dalam buku-buku berbahasa Arab, tidak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Mengapa nama mereka terhapus dari kurikulum Islam kita?

Sejarah Islam penuh dengan perempuan yang menggunakan hak-hak yang diberikan Tuhan untuk bekerja, melayani, dan terlibat penuh dalam masyarakat. Penghapusan nama-nama ini dari sejarah telah menyebabkan hak-hak ini dicabut darinya, yang mengarah pada penganiayaan dan eksploitasi terhadap separuh umat Islam.

Berikut ini sejumlah tokoh perempuan hebat dalam sejarah Islam yang jarang terungkap ke publik.

Tokoh Perempuan Hebat dalam Sejarah Islam

Pertama, Syifaa binti Abdullah. Wanita cerdas yang kuat yang ditunjuk Umar bin Khattab RA sebagai polisi wanita di seluruh pasar di Madinah. Dia berjalan berkeliling dengan tongkatnya, menjaga perdamaian dan menegur mereka yang melanggar hukum transaksi bisnis syariah.

Bayangkan itu. Seorang wanita yang begitu berpengetahuan tentang syariah, sehingga dia dipilih dari semua sahabat yang lain untuk menjadi polisi laki-laki dan perempuan.

BACA JUGA: Mengapa Tentara Suriah Enggan Bertempur Mati-matian Bela Assad?

Bahkan, ketika Umar memutuskan untuk menunjuk polisi lain untuk pasar Makkah, seorang wanita lain, Samra' binti Nuhayk dipilih sebagai orang yang paling cocok untuk pekerjaan itu. Para wanita ini dilihat berdasarkan kualifikasi mereka, pengetahuan mereka tentang syariah, bukan jenis kelamin mereka.

Kedua, Nushaybah binti Ka’ab. Dia adalah pejuang wanita yang dengan berani membela Nabi Muhammad SAW dalam beberapa pertempuran. Orang yang dikatakan oleh Nabi SAW tentangnya di Uhud, "Setiap kali aku menoleh ke kanan dan ke kiri, aku melihat dia berperang di depanku."

Wanita yang ditanyakan oleh Nabi (SAW), "Dari mana seseorang bisa mendapatkan keberanian sepertimu, wahai Ummu Umarah (nama panggilannya)?"

Ketiga, Rufaydah binti Sa’ad. Dikenal juga dengan nama Rufaydah al-Aslamiyyah, yang merupakan perawat wanita pertama dalam sejarah Islam. Nabi SAW memerintahkan agar orang-orang yang terluka dan sekarat dikirim secara khusus ke tendanya selama pertempuran.

Mempelajari pengetahuan medis dari ayahnya, dia menjadi ahli dalam bidang medis dan mulai melatih para sahabat perempuan lainnya untuk menjadi perawat juga. Dia dikenal sebagai penyembuh yang baik hati dan berempati, serta pekerja sosial yang penuh kasih yang merawat anak yatim piatu, orang cacat dan orang miskin.

INFOGRAFIS Mengenal para istri Rasulullah SAW. - (dok republika ali imron)

Keempat, Ummu Mihjan. Petugas kebersihan masjid, yang mempercantik dan memelihara masjid yang diberkahi oleh Nabi SAW. Orang yang membuat Nabi SAW marah ketika dia meninggal dunia karena tidak ada yang memberitahukannya.

"Mengapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku?" tanya beliau kepada para sahabatnya. Beliau kemudian meminta untuk melihat kuburannya, dan menunaikan shalat jenazah untuknya.

 

 

Bukankah menakjubkan bahwa seorang wanita dipercayakan untuk mengurus masjid Rasulullah SAW, namun saat ini beberapa masyarakat Muslim bahkan tidak mengizinkan wanita masuk ke dalam masjid?

Kelima, Umm Sa'ad Jamilah binti As'ad Ansariyyah. Seorang guru Islam yang mulia. Diriwayatkan bahwa Dawud bin Husain, seorang sahabat Nabi SAW, biasa mengambil pelajaran Alquran darinya. Menurut sejarawan Ibn al-Atsir, Ummu Sa'ad telah menghafal Alquran dan biasa memberikan pelajaran secara teratur.

Keenam, Ummu Darda. Seorang ulama dan ahli hukum Islam terkemuka pada abad ke-7 yang mengajar di bagian laki-laki di masjid. Kelasnya dihadiri oleh para imam, ahli hukum, dan ahli hadits, baik laki-laki maupun perempuan.

BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel

Pernahkah Anda mendengar tentang sahabat wanita yang memiliki ladang sendiri? Dia mempekerjakan banyak orang untuk bekerja di bawahnya, dia adalah bos mereka, dan mereka merawat tanamannya.

Pernahkah Anda mendengar bahwa banyak sahabat perempuan yang menjadi pengusaha? Seperti istri Abdullah bin Masud, yang merupakan pencari nafkah utama keluarganya, membuat kerajinan tangan dengan tangannya sendiri dan menjual barang-barangnya di pasar.

Infografis baiat sahabat di hadapan Nabi Muhammad - (Dok Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler