Jokowi Legawa Jika Proyek Strategis Nasional akan Dievaluasi Prabowo
Jokowi menyebut pembangunan IKN masih dianggarkan oleh Prabowo.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden ke-7 Joko Widodo mengaku legawa jika proyek strategis nasional (PSN) saat menjabat dievaluasi oleh presiden Prabowo Subianto. Ia juga menilai koreksi ataupun evaluasi tentunya akan baik.
"Ya gak apa-apa. Kan baik, dievaluasi akan baik, dikoreksi akan baik, gitu lho," kata Jokowi saat ditemui di kediamannya, Selasa (14/1/2025).
Jokowi juga tak menampik kebijakan atau keputusan yang diambil semasa dirinya menjabat sebagai presiden tidak mutlak benar. Sekali lagi, ia menegaskan jika koreksi ataupun evaluasi PSN oleh Prabowo adalah hal bagus.
"Belum tentu yang kita putuskan betul 100 persen kan. Kan bisa dikoreksi bisa dievaluasi saya kira akan bagus," katanya.
Sementara itu, disinggung soal IKN yang tak masuk Asta cita era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Jokowi hanya memberi respon santai. Namun, ia mengatakan IKN masih dianggarkan di oleh Prabowo.
"Ya nyatanya anggarannya untuk IKN kan tetap," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang selama ini dikenal sebagai 'tangan kanan' Presiden Prabowo Subianto menyatakan proyek strategi nasional akan dievaluasi..
"Pak Prabowo juga akan melakukan hal-hal kecil untuk rakyat untuk kemudian bagaimana supaya mengevaluasi yang namanya proyek-proyek strategis nasional yang kurang berguna untuk masyarakat," ujar Dasco dalam seminar Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Ia tak merinci PSN mana saja yang akan dievaluasi. "Dan hal ini tentunya tidak akan atau kemudian akan membuat sebagian ada yang kurang happy dengan pemerintahan. Oleh karena itu Pak Prabowo tetap bertekad bahwa ini harus dilakukan, apapun itu risikonya kita akan jalan," kata dia.
Sehari setelah keputusan MUI dan pernyataan Sufmi Dasco itu, muncul sorotan terhadap keberadaan pagar-pagar laut di pesisir Tangerang. Ombudsman RI mengaitkan keberadaan pagar itu dengan pencatutan terhadap PSN. Sementara pemerintah dan Agung Sedayu Group sebagai penangungjawab proyek PIK 2 menyangkal jadi dalang keberadaan pagar-pagar laut tersebut.