163 WNI Terkena Dampak Kebakaran Los Angeles, Begini Kata KJRI
WNI yang terdampak kebakaran Los Angeles Melapor ke KJRI terdekat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles menyebut terjadi kenaikan jumlah WNI terdampak kebakaran di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
“Sejauh ini terdata 163 WNI, baik masyarakat diaspora maupun pelajar, yang terdampak kebakaran hutan,” kata Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Los Angeles Afina Burhanuddin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dari jumlah sebelumnya yang dilaporkan pada Sabtu (11/1) sebanyak 97 orang. Para WNI yang terdampak dilaporkan menetap di wilayah Pasadena, Altadena, Sylmar, dan Calabasas.
Menurut Afina, kondisi cuaca di Los Angeles masih belum kondusif mengingat angin Santa Ana, yang menjadi salah satu faktor pemburukan karhutla di Los Angeles, diperkirakan masih akan muncul malam ini hingga Kamis siang waktu setempat.
“Diperkirakan Sabtu (18/1) baru akan ada hujan gerimis,” ujarnya.
Sementara itu, sebagian besar WNI yang terdampak dilaporkan mengungsi ke pusat pengungsian yang disediakan pemerintah setempat dan terbuka bagi semua korban tanpa membedakan kewarganegaraannya.
Ada pula WNI yang mengungsi di rumah saudara dan kerabat, hotel, ataupun mencari tempat tinggal sementara baru.
KJRI Los Angeles juga menyiapkan tempat pengungsian dan persediaan logistik bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Bagaimanapun, kami menyarankan supaya (WNI terdampak) bisa ke shelter resmi karena fasilitas di sana yang pasti lebih baik, kemudian bisa terdata dan mendapat informasi terbaru, dan pasti dapat bantuan,” ucap Afina.
Dia juga menyatakan bahwa KBRI Los Angeles senantiasa mengimbau WNI untuk selalu mengikuti arahan otoritas mengingat sejumlah lokasi masih ditetapkan sebagai zona darurat oleh pemerintah setempat.
Penggalangan dana
Dalam upaya meringankan beban komunitas Indonesia maupun masyarakat setempat di Los Angeles, KJRI akan menjadi tuan rumah bagi acara penggalangan dana dan doa bersama dari perwakilan berbagai agama pada Minggu (19/1) waktu setempat.
Pejabat KJRI tersebut menyatakan agenda tersebut akan terbuka bagi publik, khususnya masyarakat Indonesia di Los Angeles. Pihaknya juga tidak menetapkan target tertentu terkait jumlah peserta maupun dana yang terkumpul dalam acara itu.
Kebakaran hutan mematikan di Los Angeles yang berlangsung sejak 7 Januari 2025 melanda lebih dari 40.000 hektare lahan terbakar dan mengakibatkan sekitar 12.000 bangunan rusak. Dilaporkan korban tewas akibat bencana alam ini mencapai 25 orang per Selasa (14/1).
Puluhan orang ditangkap
Hampir 40 orang ditangkap di kawasan-kawasan permukiman Los Angeles County yang dilanda kebakaran hutan, kata penegak hukum setempat pada Selasa (14/1).
"Saat ini, 39 orang ditangkap. Di kawasan Eaton Fire 33 orang, di Palisades enam orang," kata Sheriff Robert Luna dalam konferensi pers.
Dari jumlah tersebut, kata dia, sembilan orang ditangkap karena melanggar jam malam, dua orang karena menerbangkan drone, dan 11 lainnya ditangkap karena terlibat pencurian di Eaton.
Dari enam orang yang ditangkap di Palisades, tiga di antaranya karena melanggar jam malam dan tiga lainnya karena mencuri.
Luna mengingatkan bahwa jam malam di kawasan-kawasan yang mendapat perintah evakuasi tetap berlaku dari pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat.
“Kami tak hanya fokus pada pelaku pencurian dan penjarahan di jalanan, tetapi juga pada siapa pun yang terlibat dalam berbagai penipuan,” katanya, menambahkan.
Sekitar 88.000 penduduk saat ini berada di bawah perintah evakuasi di Los Angeles County, sementara lebih dari 84.000 lainnya menerima peringatan evakuasi, menurut sang sheriff.
Luna juga mengungkapkan bahwa departemennya sedang menangani 24 kasus orang hilang.
“Sebanyak 18 kasus di kawasan Eaton dan enam di kawasan Malibu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa semua yang dilaporkan hilang adalah orang dewasa.
Sementara itu, pihak berwenang memperingatkan warga di kawasan Palisades Fire untuk bersiap mengungsi karena angin kencang diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam ke depan. Angin kencang bisa menimbulkan kebakaran baru yang ekstrem.
Petugas damkar terus bekerja tanpa henti untuk mengendalikan api di California Selatan yang kini memasuki hari ke-8.