Empat Tanda Meninggal Husnul Khatimah Menurut Hadits

Meninggal dunia pada malam Jumat atau siangnya.

Edi Yusuf/Republika
Pemakaman (Ilustrasi).
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafat dalam keadaan baik menjadi impian setiap mukmin. Cara yang demikian biasa disebut sebagai husnul khatimah. Mustafa Murad dalam Manajemen Husnul Khatimah mendefinisikan husnul khatimah sebagai kondisi di mana seseorang meninggal dunia dalam keadaan beramal saleh pada pengujung usianya hingga ia mengembuskan napas terakhirnya.

Baca Juga


Kematian yang husnul khatimah adalah kebahagiaan yang tiada tertandingi nilainya dan memiliki kedudukan yang terhormat dan agung di hadapan Allah SWT.

Sejumlah hadits mengungkap tanda-tanda orang yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Tanda-tanda tersebut, diantaranya sebagai berikut.

Tanda Meninggal dalam Keadaan Husnul Khatimah

Pertama, mengucapkan kali mat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan 'la ilaha illallah' (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga.'' (HR Abu Dawud).

Kedua, dahi atau keningnya berkeringat. Sebuah riwayat dari Buraidah bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali ke padanya dalam keadaan sakit sehingga ia sem pat menyaksikan kematiannya.

Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat ke luar dari dahinya, dan berkata, "Allahu Akbar". Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya." (HR Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Ketiga, meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya. Tanda ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA. Dia mendengar bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah siksa kubur." (HR Tirmidzi).

Keempat, mati syahid. Ada lima macam mati syahid yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW, yakni disebabkan wabah (al-math'un), sakit perut (al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), tertimpa tanah runtuh (shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah. (HR Bukhari dan Muslim).

Meski demikian, peristiwa itu bukan menjadi penyebab mereka mati husnul khatimah. Setiap manusia akan menikmati cara mati itu sesuai dengan iman dan takwa kepada Allah SWT.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah bersabda: sekelompok pasukan menyerbu Ka'bah dan ketika mereka tiba di sebuah tempat, Allah membinasakan mereka se mua nya yang ada di tempat itu tanpa ada yang tersisa.

Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa Allah membinasakan mereka semuanya tanpa ada yang tersisa, padahal ada orang-orang yang berada di pasar dan tidak termasuk bagian dari pasukan tersebut?" Rasulullah menjawab, "Allah membinasakan mereka semuanya tanpa ada yang tersisa, tetapi mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka."

Infografis Ganjaran Besar Orang Berwasiat Sebelum Meninggal. Ilustrasi kebaikan - (Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler