Ratusan Orang Palestina di Tepi Barat Terusir Lagi di Jenin oleh Tentara Israel

Israel menyerang Tepi Barat.

AP Photo/Majdi Mohammed
Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Ratusan warga Palestina di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Palestina yang dijajah oleh Israel mulai meninggalkan rumah mereka pada Kamis (23/1/2025) setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi dalam sebuah penggerebekan berskala besar, kata seorang pejabat Palestina.

Baca Juga


“Ratusan penghuni kamp mulai meninggalkan tempat tinggal mereka setelah tentara Israel, dengan menggunakan pengeras suara di pesawat tak berawak dan kendaraan militer, memerintahkan mereka untuk meninggalkan kamp, (lokasi) militer Israel melancarkan operasi militer yang intens pekan ini," kata Gubernur Jenin, Kamal Abu Al Rub kepada AFP, dikutip dari laman Gulf News, Kamis (23/1/2024)

Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah membunuh dua militan Palestina dalam semalam di dekat kota Jenin, Tepi Barat yang dijajah oleh Israel. Israel juga menuduh mereka telah membunuh tiga warga Israel.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan bahwa pasukan Israel menemukan kedua militan tersebut terkepung di sebuah rumah di desa Burqin.

“Setelah terjadi baku tembak, mereka berhasil dilumpuhkan oleh pasukan,” kata pernyataan Israel tersebut, seraya menambahkan bahwa seorang tentara terluka dalam baku tembak tersebut.

Militer Israel mengidentifikasi mereka yang dibunuh sebagai Mohammed Nazzal dan Qutaiba Shalabi. Kemudian Israel menuduh mereka berafiliasi dengan Jihad Islam dan bertanggung jawab atas penembakan mematikan terhadap sebuah bus Israel pada awal Januari.

Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Ramallah mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah menginformasikan tentang wafatnya Nazzal (25 tahun), dan Shalabi (30).

Jenazah mereka ditahan oleh tentara Israel, hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan.

Tiga warga Israel tewas dan enam lainnya luka-luka dalam serangan tanggal 6 Januari di dekat desa Al-Funduq, juga di Tepi Barat.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan pada saat itu bahwa ia telah mengarahkan militer untuk bertindak dengan kekuatan untuk menemukan para penyerang, dan bersumpah melalui akun X bahwa "Siapa pun yang, memungkinkan atau mendukung pembunuhan dan melukai orang Yahudi akan membayar harga yang mahal."

Malam setelah serangan itu terjadi beberapa kali pertikaian dengan pemukim di bagian Tepi Barat, termasuk di desa Hajja, yang walikotanya mengatakan kepada AFP bahwa desa itu telah diserang.

Kekerasan telah melonjak di seluruh Tepi Barat yang dijajah Israel sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan atau pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 850 warga Palestina di Tepi Barat sejak konflik dimulai.

Selama periode yang sama, setidaknya 29 warga Israel, termasuk tentara, telah terbunuh dalam serangan Palestina atau operasi militer Israel di wilayah tersebut, menurut angka resmi Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler