Ini Keren, Qori Indonesia Bacakan Alquran di Istana Kepresidenan Turki
Qori Indonesia dikenal bersuara indah.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Indonesia dikenal memiliki banyak orang yang jago membaca Alquran dengan lagu lagu indah. Para qari -begitu sebutannya- menampilkan kehebatan mereka biasanya dalam ajang MTQ mulai tingkat daerah hingga dunia.
Qari Internasional asal Aceh, Ustadz Takdir Feriza Hasan kembali diundang secara khusus oleh Istana Kepresidenan Turki (urusan agama) untuk menjadi imam dan membaca Al Quran di masjid BeÅŸtepe Millet, Ankara.
"Surat resminya dari Istana Negara (Kepresidenan Turki) baru tadi dikirim langsung ke WhatsApp saya," kata Ustadz Takdir Feriza Hasan, di Banda Aceh, Sabtu.
Ustadz Takdir mengatakan, kabar dirinya kembali diundang oleh Kepresidenan Turki sudah disampaikan sebelum Ramadhan, dan hari ini baru dikirimkan surat undangan resminya. Tetapi, untuk tiket keberangkatan sudah lebih dulu diterima yakni pada 3 Maret 2025 lalu.
Dirinya menyampaikan, adapun agenda di Turki nantinya berlangsung selama dua hari yaitu pada 14-15 Maret, dan juga bakal ada dua kegiatan yang akan diisinya.
Adapun kegiatannya di sana adalah, Ustadz Takdir diminta untuk menjadi imam shalat tarawih pada 14 Maret dan tanggal 15 Maret akan membacakan tilawah Al Quran.
"Untuk keberangkatan Insya Allah tiketnya tanggal 13 Maret menuju Jakarta dan pukul 00.30 WIB ke Qatar dengan pesawat Qatar Airways, selanjutnya baru ke Ankara," ujarnya.
Sebagai informasi, Ustadz Takdir Feriza Hasan merupakan juara 1 MTQ Internasional Dunia Melayu pada 2013 di Melaka-Malaysia. Kemudian, ia juga meraih juara pertama pada MTQ Internasional 2015, di Istanbul Turki.
Ustadz Takdir menjelaskan, ini merupakan undangan ke tujuhnya dari Istana Kepresidenan Turki sejak ia menjadi juara pertama pada MTQ Internasional di Turki pada 2015 silam.
Setelah itu, pada 2016 ia diundang menjadi imam dan tilawah Al Quran ke 12 provinsi di Turki, selanjutnya pada 2017 ke 30 provinsi di negara tersebut.
Lalu, pada 2018 dirinya kembali diundang untuk mengisi kegiatan Isra Miraj di Istana Kepresidenan Turki, dan 2019 kembali diundang ke delapan kota di Turki. Lalu, 2020 dunia dilanda COVID-19.
"Kemudian, pada 2024 baru diundang kembali tampil di Hagia Sophia dan di Istana Kepresidenan pada malam Lailatul Qadar. Jadi, ini undangan yang ke tujuh, atau keenam setelah menjadi juara MTQ," katanya.
Dalam kesempatan ini, ia merasa bersyukur kembali di undang ke Turki. Diharapkan, semua ini mendapatkan perhatian pemerintah khususnya Aceh, sehingga generasi selanjutnya juga mendapatkan kesempatan yang sama.
"Semoga ini ada perhatian pemerintah, agar ada anak Aceh yang kembali diundang ke Istana Presiden Erdogan. Semoga ada perhatian pemerintah Aceh," demikian Ustadz Takdir Feriza.
Intensifikasi pendidikan qari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Syariat Islam mengintensifkan pembinaan qari dan qariah dalam rangka menghadapi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Aceh di Kabupaten Pidie Jaya.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Timur Syawaluddin di Aceh Timur, Rabu, mengatakan pembinaan itu untuk meningkatkan kemampuan qari dan qariah dalam membaca Al Quran secara tartil dan memahami kaidah tajwid, sehingga mereka bisa tampil maksimal serta meraih prestasi seperti yang diharapkan.
"Kami berharap melalui pembinaan dan pelatihan intensif ini para qari dan qariah dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam meraih prestasi terbaik bagi Kabupaten Aceh Timur," kata Syawaluddin.
MTQ Tingkat Provinsi Aceh di Kabupaten Pidie Jaya merupakan pelaksanaan yang ke-37. MTQ yang diikuti kafilah dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh itu dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.
Syawaluddin menyebutkan pembinaan tersebut diikuti 150 qari dan qariah. Mereka merupakan qari dan qariah yang terpilih dalam seleksi pada tahun lalu. Pembinaan dipusatkan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Aceh Timur.
Ia menambahkan Kabupaten Aceh Timur pada MTQ Aceh nanti mengikuti delapan cabang perlombaan. Delapan cabang perlombaan tersebut, tilawah, qiraa sab'ah, hifzil quran, khatil quran, fahmil quran, sarhil quran, tafsir quran, dan karya tulis Al Quran.
"Selama mengikuti pembinaan dan pelatihan intensif, para qari dan qariah tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis membaca, tetapi juga pembekalan mental dan motivasi untuk tampil percaya diri di panggung," katanya.
Dalam pembinaan intensif tersebut, pihaknya menghadirkan instruktur atau pembimbing berpengalaman serta pernah berprestasi di berbagai MTQ.
"Pembinaan intensif ini berlangsung selama 20 hari ke depan. Kami berharap peserta mengikuti pembinaan ini dengan serius, sehingga saat musabaqah nanti bisa meraih prestasi terbaik," kata Syawaluddin.