Wakil Ketua MPR: Banyak Negara Iri dengan 'Kekuatan' Indonesia

Antara
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri).
Rep: C82 Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, Indonesia harus mampu memanfaatkan keberagaman yang dimiliki sebagai 'kekuatan' negeri ini. Terkait keberagaman tersebut, menurut Hidayat, Indonesia diirikan oleh banyak negara, terutama negara-negara di Timur Tengah.

"Mereka sampaikan salut pada Indonesia. Indonesia yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, 700 suku bangsa, bahasa, lebih dari lima agama, tapi kita tetap satu negara saja," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/5).

Dia melanjutkan, "Di Timur Tengah bukan negara pulau, tapi daratan, tidak ada problem dengan transportasi, bahasa, suku mereka hanya arab, agama islam. Tapi mereka terpecah jadi 20 negara. Dan sekarang mereka terkena banyak konflik."


Hidayat mengatakan, rakyat Indonesia harus menyadari bahwa keberagaman yang ada merupakan nilai lebih bagi Indonesia. Jangan sampai, lanjutnya, keberagaman tersebut malah menjadi persoalan yang dapat memecah persatuan Indonesia.

"Kadang kita tidak menyadari kita berada di negara yang beragam. Untuk menjaga keutuhan, prinsip negara harus kita kenali lebih dalam. Kita harus menjadikan perbedaan itu sebagai perekat yang menguatkan kita,"
ujarnya.

Politikus PKS itu mengatakan, jika tidak dikelola dengan baik, keberagaman tersebut akan menjadi permasalahan yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Walau klasik dan seolah basa basi, lanjutnya, jika tidak diantisipasi dengan serius, maka persoalan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Anda bisa bayangkan, sekarang negara Timur Tengah banyak yang konflik. Begitu besarnya masalah, tapi faktor perekat bangsa ternyata tidak kuat. Ada konflik yang tercipta, tapi pegangan sebagai bangsa, mereka tidak kuat," kata Hidayat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler