Langkah Jokowi Tolak Revisi UU Pemilu Diapresiasi

Jokowi beranggapan, UU Pemilu sebaiknya tidak diubah setiap menjelang Pemilu. 

Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi
Rep: Muhyiddin Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pusat Partai Bulan Bintang Hilman Indra mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengisyaratkan menolak Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu. Menurut dia, revisi UU Pemilu saat ini memang tak perlu dilakukan karena masih suasana pandemi Covid-19, sehingga PBB juga ingin revisi UU Pemilu dibatalkan.


“Kita apresiasi kepada Pak Jokowi yang menolak revisi UU Pemilu. Energi yang besar untuk revisi atau pembuatan UU pemilu lebih baik digunakan untuk menghadapi Covid-19 dan untuk recovery ekonomi nasional,” ujar Hilman dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/2).

Anggota DPR dari Fraksi PBB periode 2004-2009 ini menegaskan, pergantian UU Pemilu setiap jelang pemilu sering dirasakan mengganggu stabilitas demokrasi. Selain itu, memperkuat kesan bahwa penyusunan UU pemilu lebih didasarkan atas dasar pertimbangan jangka pendek, yakni memenangkan dan lolos dari pemilu.

Dia menjelaskan, UU Pemilu No 7 tahun 2017 dan UU pilkada No 10 tahun 2016 masih baik dan representatif. Keduanya juga masih akomodatif untuk dijadikan pedoman pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024.

“Lebih baik digunakan untuk perbaikan implementasi UU Pemilu No 7 2017 dan UU Pilkada No 10 2016 seperti perbaikan data pemilih, kinerja KPU Bawaslu, DKPP, pencegahan money politik, penanganan sengketa, netralitas ASN dan lain-lain,” kata Hilman.  

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumpulkan mantan tim suksesnya di Pilpres 2029 pada Kamis (28/1). Sekitar 15 orang anggota TKN diundang Jokowi ke Istana Negara. Dalam pertemuan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini membicarakan sejumlah isu terkini. RUU Pemilu menjadi salah satu pembahasan karena hangat dibicarakan.

Jokowi pun mendengar masukan dan aspirasi dari mantan anggota TKN. Dia menyampaikan pandangannya terkait isu RUU Pemilu tersebut dan mengisyaratkan menolak revisi UU Pemilu, khususnya aturan yang menyangkut gelaran pilkada digelar pada 2022 dan 2023. Jokowi beranggapan, UU Pemilu sebaiknya tidak diubah setiap menjelang Pemilu. Jokowi heran, aturannya belum lama berjalan sudah diganti lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler