Jumat 06 Mar 2020 13:22 WIB

Perseverance, Robot Penjelajah NASA ke Mars

Nama Perseverance diusulkan oleh seoang siswa 13 tahun bernama Alexander Mather.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Perseverance, rover yang digunakan untuk mengambil sampel batu di Mars.
Foto: nasa
Perseverance, rover yang digunakan untuk mengambil sampel batu di Mars.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa AS (NASA) memiliki nama baru untuk robot penjelajah berbentuk bajak yang akan dikirim ke Planet Merah musim panas ini. Hingga saat ini, proyek tersebut hanya dikenal dengan nama kodenya, Mars 2020.

Mulai sekarang, robot itu akan disebut Perseverance. Nama tersebut dipilih dari sembilan daftar yang diajukan oleh anak sekolah, dilansir di BBC, Jumat (6/3).

Baca Juga

Perseverance akan memulai proses mencoba membawa batu kembali ke Bumi untuk dipelajari. Robot ini akan berguling-guling melalui kawah ekuatorial, mencari sampel terbaik yang bisa disimpan untuk diambil oleh misi selanjutnya.

Para ilmuwan berpikir ini akan menjadi pendekatan terbaik untuk menentukan apakah kehidupan pernah ada di Mars atau tidak.

Kompetisi penamaan NASA untuk robot ini menarik 28 ribu masukan. Semua karya disertai dengan esai pendek sebanyak 150 kata.

Butuh sukarelawan yakni pendidik, profesional dan penggemar ruang angkasa, untuk mengurangi jumlah tersebut ke sembilan nama yang lebih mudah dikelola di mana masyarakat diminta untuk memilih.

Direktur sains NASA, Thomas Zurbuchen, mengumumkan pemenang pada hari Kamis (5/3). Nama Perseverance disarankan oleh Alexander Mather, seorang siswa berusia 13 tahun dari Virginia. Kompetisi ini mengikuti tradisi misi penjelajah Mars sebelumnya.

Robot beroda pertama NASA, yang mendarat di planet ini pada tahun 1997, disebut Microrover Flight Experiment hingga seorang mahasiswa berusia 12 tahun dari Connecticut menyarankan nama Sojourner. Nama ini diambil untuk menghormati aktivis hak-hak perempuan Sojourner Truth.

Peluncur Spirit and Opportunity tahun 2004 mendapatkan nama mereka dari seorang siswa Arizona. Sedangkan, kendaraan terbaru NASA untuk misi ke Mars yakni Curiosity, merupakan nama yang diusulkan oleh seorang murid Kansas berusia 11 tahun.

Esai untuk pengusulan nama rover

Alexander Mather adalah siswa yang mengusulkan nama Perseverance. Dia ingin menjadi insinyur NASA ketika ia dewasa. Apa yang ditulis dalam esai nya hingga memenangkan kompetisi ini?

Dia menulis: "Keingintahuan, Wawasan, Semangat, Peluang. Jika Anda memikirkannya, semua nama penemu Mars masa lalu ini adalah kualitas yang kita miliki sebagai manusia.

"Kami selalu ingin tahu dan mencari peluang. Kami memiliki semangat dan wawasan untuk menjelajahi Bulan, Mars dan seterusnya.

"Tetapi jika bajak itu ingin memiliki kualitas kita sebagai ras, kita melewatkan hal yang paling penting: Perseverance (Ketekunan),"

"Kita sebagai manusia berevolusi sebagai makhluk yang bisa belajar beradaptasi dengan situasi apa pun, tidak peduli seberapa kerasnya. Kita adalah spesies penjelajah, dan kita akan menemui banyak kemunduran dalam perjalanan ke Mars. Namun, kita bisa bertahan. Kita, bukan sebagai sebuah bangsa, tetapi sebagai manusia tidak akan menyerah. Umat manusia akan selalu bertahan di masa depan," tulisnya.

Perseverance baru-baru ini tiba di Kennedy Space Center NASA di Florida untuk memulai persiapan terakhirnya untuk peluncuran yang akan berlangsung antara 17 Juli dan 5 Agustus.

Peluncuran ini akan memakan waktu selama tujuh bulan untuk tiba ke Planet Merah. Para insinyur telah menargetkan pendaratan pada Kamis, 18 Februari, 2021.

Direktur divisi ilmu planet NASA Lori Glaze, mengatakan bahwa bajak Perseverance akan mengumpulkan sampel.

"Ini adalah kaki pertama dari perjalanan putaran pertama dari Bumi ke Mars dan kembali. Kami berharap pada 2030-an bahwa kami akan membawa sampel itu kembali ke Bumi. Itu akan sangat keren." ucap Glaze.

Tiga misi lainnya akan berangkat ke Mars tahun ini, termasuk penjelajah dari China dan pengorbit dari Uni Emirat Arab.

Eropa juga seharusnya mengirim penjelajah bernama Rosalind Franklin, tetapi saat ini ada ketidakpastian signifikan apakah akan siap pada waktunya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement