REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini penyebaran virus corona dan demam berdarah dengue (DBD) sedang marak. Keduanya berbeda, mulai dari media perantara virus hingga pendarahan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut DBD dan Covid-19 memang sama-sama disebabkan virus. Ia mengungkap DBD disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue dan Covid-19 juga disebabkan oleh virus novel corona.
"Sebenarnya Covid-19 dan DBD sama-sama disebabkan oleh virus. Tetapi kalau (media perantara) DBD adalah nyamuk (yang membawa virus dengue), sedangkan Covid-19 bisa terjadi dari manusia ke manusia," ujarnya saat temu media update DBD, di Kemenkes, di Jakarta, Rabu (11/3).
Kemudian, ia menambahkan, penularan infeksi Covid-19 terjadi karena riwayat pasien telah melakukan perjalanan ke daerah yang mengalami wabah itu atau minimal pernah menjalin kontak dengan orang yang statusnya positif Covid-19 atau bisa juga menjalin kontak dengan orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri. "Ini menjadi kunci menjadi orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP)," katanya.