Kamis 12 Mar 2020 10:09 WIB

Mahasiswa UGM Ikuti Konferensi Internasional di Jerman

YFU menyatukan generasi muda lintas benua dan industri inovatif di tingkat lokal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Universitas Gadjah Mada(en.wikipedia.org)
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada(en.wikipedia.org)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Anna Firdhousi Nuzula, terpilih mengikuti Young Founders Conference Enterpreneur. Anna dan lima mahasiswa lain di Tanah Air mengikuti agenda itu di Berlin.

Anna yang merupakan mahasiswi angkatan 2017 jadi bagian beasiswa mandiri Youth For Understanding (YFU) dari Westerwelle Foundation. Anna menjadi perwakilan Indonesia bersama lima mahasiswa universitas-universitas lain.

Baca Juga

Selama sembilan hari, 30 Januari-6 Februari 2020, mereka berdiskusi menggali ide-ide inovatif dalam memajukan dunia industri atau bisnis. Selain konferensi, mereka mendapat kesempatan belajar dan budaya di Jerman.

"Setiap harinya ada agenda untuk diskusi dan presentasi," kata Anna, Rabu (11/3).

Di akhir kegiatan, mereka diberi kesempatan mempresentasikan konsep terakhir berupa UpNetwork. Konsep itu merupakan platform global demi mengidentifikasi peluang pelatihan dalam keterampilan yang relevan dengan industri inovatif.

Serta, lanjut Anna, menghubungkan kaum muda dengan perusahaan-perusahaan lokal. Ia menerangkan, platform-platform ini dikembangkan sebagai bentuk kontribusi dalam menekan angka pengangguran generasi muda di dunia.

Anna menjelaskan, mereka diajak pula mengunjungi Wisma Indonesia di Berlin. Selain itu, mereka melakukan kunjungan ke salah satu industri sepatu yang ada di Kota Berlin.

"Dalam Youth For Understanding peserta-peserta diberi kesempatan menampilkan kesenian budayanya dan kami membawakan Tari Saman dari Aceh," ujar Anna.

Anna mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan baru. Ia berharap, YFU nantinya bisa menambah jejaring global yang dapat menyatukan generasi muda lintas benua dan industri inovatif di tingkat lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement