Rabu 18 Mar 2020 16:16 WIB

Studi : Virus Covid-19 Bisa Bertahan di Udara Selama Tiga Ja

Penelitian terbaru menemukan virus Covid-19 dapat bertahan di udara beberapa jam

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.(CDC via AP, File)

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Penelitian terbaru menemukan virus corona yang sangat mudah menular dapat bertahan di udara selama beberapa jam dan di permukaan benda selama beberapa hari. Penelitian ini menawarkan pedoman untuk membantu menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus yang kini disebut Covid-19.

Para peneliti dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) mencoba meniru perpindahan virus dari orang yang terinfeksi ke benda-benda rumah tangga atau rumah sakit. Virus berpindah melalui batuk atau sentuhan benda-benda tersebut.

Baca Juga

Para ilmuwan menggunakan alat untuk membentuk partikel padat di udara yang menggandakan tetesan mikroskopis yang dibuat batuk atau bersin. Lalu mereka meneliti berapa lama virus dapat bertahan di permukaan benda-benda.

Penelitian ini dirilis New England Journal of Medicine versi online pada Rabu (18/3) atau satu hari setelah kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari 5.200 kasus dan menewaskan hampir 100 orang. Uji coba ini menunjukkan virus yang dibawa oleh tetesan batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi dapat bertahan di udara dan menginfeksi orang lain selama tiga jam. Di permukaan plastik atau besi, virus dapat bertahan selama tiga hari.

Namun di karton virus tidak dapat bertahan setelah 24 jam. Di tembaga butuh empat jam hingga virus tidak aktif lagi. Tim peneliti juga menentukan waktu paruh (half-life) virus tersebut.

Mereka menemukan virus akan kehilangan setengah dari fungsinya setelah berada di udara selama 66 menit. Artinya setelah satu jam enam menit tiga perempat partikel virus itu sudah tidak aktif lagi.

Akan tetapi 25 persen virus itu masih bertahan. Menurut penelitian yang dipimpin oleh Neeltje van Doremalen ini setelah tiga jam keberadaan virus turun sampai 12,5 persen.

Di besi, butuh waktu hingga 5 jam 38 menit hingga setengah partikel dari virus tidak aktif lagi. Di plastik butuh waktu 6 jam 49 menit. 

Di kertas karton butuh waktu tiga setengah jam hingga virus itu kehilangan setengah partikelnya. Mereka mengatakan hasilnya masih bervariasi 'sehingga mereka agar berhati-hati' dalam menginterpretasi angka tersebut.

Virus itu paling cepat mati bila berada di atas tembaga. Dalam waktu 46 menit mereka sudah tidak aktif lagi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement