Ahad 22 Mar 2020 14:27 WIB

Lintasan Komet ATLAS akan Terlihat dari Bumi

Komet ATLAS yang pernah melintas di Bumi pada 28 Desember 2018.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Komet ATLAS saat melintas pada Desember 2018.(space.com)
Foto: space.com
Komet ATLAS saat melintas pada Desember 2018.(space.com)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ilmuwan berharap bisa melihat kembali komet dengan mata telanjang. Selama bertahun-tahun, para astronom telah menunggu komet terang melewati Bumi dengan mata telanjang. Akhirnya, komet seperti itu mungkin akan muncul kembali dalam waktu dekat ini.

Adalah Komet ATLAS  yang pernah melintas di Bumi pada 28 Desember 2018. Astronom memiliki harapan tinggi untuk melihatnya. Ilmuwan mengatakan Komet ATLAS terlihat semakin terang sehingga ada kemungkinan untuk mengamatinya.

Baca Juga

Tetapi mengingat sifat rumit dari komet, mereka berhati-hati untuk tidak memupuk harapan itu Sebab, bisa saja komet tersebut tak melintas lagi.

Pada 31 Maret mendatang, komet ATLAS hanya berjarak 23,5 juta mil atau sekitar 37,8 juta km dari Matahari. Perubahan luar biasa dalam jarak Matahari biasanya akan menyebabkan peningkatan pendaran hampir 11 magnitudo.

Ini cukup untuk membuat ATLAS mudah terlihat dalam teleskop atau sepasang teropong yang bagus. Faktor lainnya adalah orbitnya hampir identik dengan apa yang disebut komet besar 1844.Artinya, komet jenis ini akan sulit dilihat kecuali sedang berada di titik terdekat dengan matahari.

ATLAS mengikuti lintasan yang akan membutuhkan 6.000 tahun per orbit dan membawanya ke jangkauan luar tata surya, sekitar 57 miliar mil dari Matahari. Mungkin di masa lalu, sebuah komet yang jauh lebih besar menempati orbit yang sama, tetap terfragmentasi menjadi beberapa bagian setelah mengelilingi matahari.

John Bortle, yang telah mengamati ratusan komet dan merupakan pakar terkenal di bidangnya, melihat komet ATLAS melalui teropong 15x179 pada 15 Maret malam. Saat melihat komet itu, dia merasa bingung. Bortle mengungkapkan kepala komet ATLAS besar meskupun sangat samar dan tidak terlihat.

“Itu harusnya jauh lebih tajam dalam penampilannya. Sebaliknya, kita melihat dengan hanya fitur bintang cepat di dekat jantungnya,” ujar Bortle, seperti yang dilansir dari Space, Ahad (22/3).

Sampai beberapa pekan yang lalu, keadaannya semakin cerah. Jika kecerahan ATLAS terus  pada tingkat ini sampai ke pendekatan terdekatnya dengan Matahari pada akhir Mei, maka itu akan menyaingi planet Venus.

“Saat ini tidak ada yang bisa memprediksi berapa lama akan cerah dengan cepat dan seberapa dramatis pencerahan itu akan melambat,” kata pengamat komet berbasis di Arizona, Carl Hergenrother.

Komet ATLAS bisa menjadi samar-samar terlihat oleh mata telanjang di bawah kondisi langit gelap pada pertengahan atau akhir April. Pada pertengahan Mei, kecerahan komet akan meningkat, sekitar seterang Bintang Utara, Polaris.

“Ini akan menyenangkan (karena) beberapa pekan ke depan (akan) menyaksikan komet ATLAS berkembang (dan memberikan pengalihan perhatian yang bagus dari keadaan dunia saat ini)” ujar Hergenrother.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement