REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa mengatakan kuota beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2020 di kampusnya sebanyak 1.300 beasiswa. Sutrisna mengajak siswa yang belum mendaftar untuk bisa melakukan pendaftaran hingga 31 Maret.
"Untuk kuota KIP Kuliah pada tahun ini sebanyak 1.000 hingga 1.300 beasiswa, tergantung berapa banyak nanti yang lolos pada masing-masing program studi," ujar Sutrisna dalam acara Webinar 5.0 KIP Kuliah di Jakarta, Jumat (27/3).
Untuk proses seleksinya, masih sama dengan program beasiswa sebelumnya yakni Bidikmisi. Siswa yang menjadi penerima KIP Kuliah adalah siswa SMA,SMK atau sederajat yang akan lulus pada tahun berjalan atau lulus dua tahun sebelumnya.
Para calon penerima diharapkan memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi yang didukung bukti dokumen yang sah. Sutrisna menambahkan terdapat tiga jalur seleksi masuk di UNY yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur mandiri.
Untuk jalur SNMPTN, kata dia, tidak ada kendala atau terganggu karena pandemi covid-19 karena diselenggarakan secara daring. Sedangkan untuk SBMPTN, masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
"Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) harus tetap diselenggarakan karena syarat mengikuti SBMPTN," tambah dia.
Sutrisna mengingatkan penerima beasiswa KIP Kuliah untuk menyadari bahwa beasiswa itu berasal dari uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Setelah lulus, memiliki program jauh depan serta bertanggung jawab. UNY juga melakukan pembinaan pada mahasiswa penerima KIP Kuliah atau yang sebelumnya bernama Bidikmisi.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan kuota mahasiswa KIP Kuliah pada 2020 sebanyak 400.000 mahasiswa.