REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Badai pandemi corona telah memberikan dampak negatif yang signifikan bagi sejumlah brand otomotif. Karena, virus itu telah membuat sejumlah masyarakat menahan keinginanya untuk membeli mobil baru sehingga penjualan sejumlah pabrikan pun otomatis anjlok.
Dilansir dari Car Advice pada Sabtu (4/4), teryata dari sejumlah pabrikan yang mengalami penurunan penjualan, Toyota justru membukukan angka yang berbanding terbalik. Karena, di Australia, Toyota justru tercatat mengalami pengingkatan penjualan pada Maret 2020.
Total, kenaikan yang dialami Toyota adalah sebesar 1,6 persen dibanding Maret tahun lalu. Padahal, 10 jenama besar lainya mengalami penurunan yang signifikan. Rata-rata, brand lain mengalami penurunan sekitar 30 hingga 40 persen dan ini jadi penurunan terbesar setelah krisis global satu dekade lalu.
Data yang ada di Australia hanya menyebut bahwa diperkirakan Toyota menjual sekitar 17.500 unit pada Maret. Artinya, Toyota merupakan pemimpin pasar di Australia yang diikuti oleh Mazda pada posisi kedua dan Mitsubishi pada posisi ketiga.
Head of Sales and Marketing Toyota Australia, Sean Hanley mengatakan, meski belum mengeluarkan data penjualan resmi tapi Toyota optimistis bahwa peningkatan penjualan memang terjadi di Australia. "Pada Februari, kami mencatat angka pemesanan yang cukup besar. Jadi kami yakin kami akan mengalami peningkatan penjualan," kata Sean.
Meskipun, ia juga mengakui bahwa corona telah memberikan dampak bagi penjualan pada akhir Maret. Menurutnya, sektor yang paling terdampak adalah sektor untuk kendaraan pariwisata dan rekreasi.
Tapi, ia meyakinkan bahwa hal itu sama sekali tidak berdampak pada pelayanan konsumen Toyota di Australia. Sehingga, konsumen tetap dapat melakukan aktivitas pembelian dan perawatan kendaraan.