Ahad 19 Apr 2020 15:27 WIB

Mahasiswa UNY Buat Wastafel Injak Portabel

Wastafel injak tidak perlu disentuh atau dioperasikan menggunakan tangan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga memanfaatkan fasilitas tempat cuci tangan. ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Warga memanfaatkan fasilitas tempat cuci tangan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) turut  berperan dalam penanganan Covid-19. Kali ini, ditunjukkan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY yang mebuat wastafel injak portabel.

Wastafel dibuat Muhammad Riza, Didik Setiawan dan Fauzan Surya Valistya. Pengembangannya dilakukan di bawah bimbingan Nur Hidayat, Slamet Widodo, Nuryadin dan Satoto E Nayono.

Baca Juga

Keunggulan wastafel ini karena tidak perlu disentuh atau dioperasikan menggunakan tangan. Diharapkan mampu meminimalisir kemungkinan penyebaran virus ketika mencuci tangan.

"Kita tidak perlu menyentuh kran air dan sabun cair secara langsung karena keduanya secara teknis dapat dikendalikan menggunakan kaki dengan diinjak," kata Nur Hidayat, Ahad (19/4).

Ia menerangkan, latar belakang pembuatan alat ini karena di tengah-tengah pandemi corona ini masih banyak tempat umum yang belum dilengkapi fasilitas cuci tangan. Contohnya, pasar-pasar tradisional.

Padahal, tingkat kunjungan masyarakat ke tempat-tempat seperti itu terbilang masih cukup tinggi. Hal ini diperparah sebagian masyarakat yang masih malas menggunakan fasilitas cuci tangan karena mungkin ragu akan kebersihannya.

Nur menjelaskan, penggunaan air pada wastafel ini cukup dilakukan dengan menginjak pedal seperti mobil. Kemudian, kran air akan terbuka dan sabun cair secara otomatis ke luar dari botolnya.

"Selain itu, wastafel ini tidak memerlukan aliran listrik dan dapat dipindah pindah sesuai kebutuhan, baik outdoor maupun indoor," ujar Nur.

Alat ini dirasa sangat cocok untuk digunakan di tempat-tempat umum seperti terminal, masjid, pasar, puskesmas, poliklinik, toko dan lain-lain. Menurut Nur, setelah prototipe jadi pembuatan tiap unit cuma memakan waktu dua hari.

Biaya pembuatan tiap unitnya terbilang sangat terjangkau karena tidak lebih dari satu juta per unit. Sejauh ini, produksi wastafel injak ini masih untuk UNY dan akan disumbangkan ke puskesmas sekitar kampus UNY.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement