REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membatalkan upacara Wisuda Periode III tahun akademik 2019/2020 yang rencananya digelar pada 28 Maret. Namun, UMS tetap bertanggung jawab mengantarkan ijazah mahasiswa yang dijadwalkan wisuda pada periode tersebut.
Strateginya, UMS mengirimkan ijazah setiap lulusannya melalui jasa Pos Indonesia. Proses pengiriman ijazah ke alamat masing-masing wisudawan dilakukan mulai Senin (20/4).
Sedikitnya 728 paket berisi ijazah siap dikirim untuk tahap pertama. Selain ijazah, paket juga berisi buku wisudawan dan kalung medali wisudawan.
Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini, maka UMS meniadakan wisuda periode III. Namun mahasiswa diberi pilihan jika bersedia mengikuti wisuda periode berikutnya. Rektor menyatakan antusiasme calon wisudawan memang sangat kuat, karena wisuda merupakan momen yang berharga dan membahagiakan.
"Sebagai lembaga pendidikan, UMS merasa bertanggung jawab, salah satunya segera menyerahkan ijazah yang menjadi hak lulusan UMS. Maka kami kirim langsung ijazah lulusan itu ke alamat masing-masing lewat jasa pos. Karena pasti ada yang segera membutuhkannya," ucap Rektor seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin.
Sofyan Anif berharap, kerjasama dengan Pos Indonesia untuk pengiriman ijazah ini bisa berjalan lancar dan bisa diterima oleh mahasiswa secara utuh tanpa ada yang kurang atau cacat. "Kami percayakan pada Pos Indonesia, semoga bisa cepat diantarkan ke alamat yang sudah tertera," harapnya.
Kepala Kantor Pos Solo, Elan Pramudiansyah mengatakan, Pos Indonesia akan berkomitmen menjaga amanah yang telah diberikan oleh UMS.
"Kami akan menjaga amanah dengan baik, untuk sampai kepada penerima. Alamat yang sudah kami terima semoga bisa segera dilacak seluruh Indonesia, kami jamin aman dan diasuransikan. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa berjalan baik antara PT Pos Indonesia dengan UMS," papar Elan.
Elan menambahkan proses pengirimannya akan berlangsung secara bertahap, dengan perkiraan waktu sampai yang variatif. Ada yang menggunakan layanan express satu hari sampai, atau layanan kilat khusus antara tiga sampai lima hari.
"Tergantung dari lokasi penerima, apakah mudah dijangkau atau tidak," ujarnya.