Jumat 24 Apr 2020 13:07 WIB

Nissan Mulai Bersiap Aktifkan Produksi Pabrik di Inggris

Langkah melakukan uji coba protokol keselamatab di pabrik.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Nissan.
Foto: EPA
Nissan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pandemi corona di sejumlah belahan dunia telah berdampak bagi banyak pabrikan otomotif. Nissan pun jadi salah satu jenama yang harus melakukan beragam aksi karena pabrikan Jepang itu juga jadi salah satu jenama yang terdampak.

Pada 22 April, Nissan mulai melakukan persiapan untuk mulai mengaktifkan kembali fasilitas produksi di Sunderland. Langkah persiapan itu dilakukan lewat skema uji coba protokol keselamtan yang akan diterapkan.

Baca Juga

Hal ini dilakukan dengan hanya melibatkan sekitar satu persen dari total pegawai atau sekitar 50 orang. Dari sini, maka uji coba ini akan dievaluasi sehingga protokol itu nantinya akan dapat berjalan dengan baik saat proses produksi akan mulai kembali berjalan.

Rencananya, proses produksi akan mulai kembali dilakukan pada akhir April atau awal Mei. Sambil menunggu keputusan, Nissan pun kembali mewujudkan kontribusi dengan menyediakan mobil operasional untuk layanan kesehatan Inggris (NHS). Hal ini pun melibatkan 30 dealer yang akan menyediakan 100 mobil beragam varian.

Tak hanya itu, mulai 23 April, fasilitas produksi Nissan di Sunderland pun mulai melakukan proses pembuatan protective aprons. Rencananya, protective aprons itu nantinya akan digunakan oleh para tenaga medis di NHS.

Protective aprons itu sendiri didesain hanya dalam delapan hari. Pada tahap awal, Nissan mampu melakukan produksi hingga 18 ribu apron per pekan. Nantinya, kapasitas itu akan ditingkatkan hingga 70 ribu apron per pekan.

Saat ini, Nissan telah menerima pesanan 47 ribu apron dari NHS. Selanjutnya, NHS pun juga telah memesan visor. Diperkirakan, Nissan pun akan melakukan produksi visor sebanyak 100 ribu buah per pekan.

Dilansir dari Autocar pada Kamis (23/4), pandemi corona telah memaksa Nissan untuk melakukan penghentian proses produksi di pabrik yang terletak di Sunderland, Inggris. Penghentian itu sendiri mulai dilakukan pada 17 Maret 2020.

Selain di Inggris, Nissan pun melakukan penangguhan produksi di Spanyol. Total, ada 15 ribu pegawai yang diliburkan. Pegawai itu sendiri merupakan pegawai pemasok dan pegawai Nissan di Eropa. Pada 2 April, Nissan pun resmi melakukan perpanjangan penangguhan tersebut.

Setelah itu, pada 16 April, Nissan memutuskan untuk terlibat dalam penanganan corona. Kontribusi itu diberikan lewat bantuan proses distribusi masker dan alat pelindung diri (APD) untuk National Health Service (NHS). Total, kapasitas distribusi yang dihadirkan adalah sekitar 100 ribu masker per pekan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement