Jumat 01 May 2020 01:35 WIB

Empat Langkah Mengajarkan Anak Berpuasa

Orang tua perlu mengetahui cara mengajarkan puasa yang tepat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Orang tua perlu mengetahui cara mengajarkan puasa yang tepat (Foto: ilustrasi anak berpuasa)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Orang tua perlu mengetahui cara mengajarkan puasa yang tepat (Foto: ilustrasi anak berpuasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajarkan anak berpuasa Ramadhan tentu merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Agar berpuasa tidak memicu dampak kesehatan yang tak diinginkan pada anak, orang tua perlu mengetahui cara mengajarkan puasa yang tepat.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan oleh orang tua ketika mengajarkan anak berpuasa. Berikut ini adalah ketiga hal tersebut seperti disampaikan oleh dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik dari RS Pondok Indah dr Cut Nurul Hafifah SpA(K) dalam pernyataan yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/4).

Baca Juga

Usia

Anak-anak sebaiknya baru diajarkan berpuasa setelah berusia di atas tujuh tahun. Puasa pada anak-anak berusia di bawah tujuh tahun rentan terhadap risiko masalah kesehatan yang tak diinginkan, seperti hipoglikemia dan kekurangan cairan.

Jenis Makanan dan Durasi

Untuk permulaan, ajarkan anak untuk berpuasa dari makanan yang padat terlebih dahulu. Izinkan anak untuk tetap minum air agar terhindar dari kekurangan cairan, terutama bila puasa dilakukan saat cuaca panas.

Tak perlu langsung memaksakan anak untuk bisa berpuasa satu hari penuh. Pada awalnya, anak bisa diajarkan untuk berpuasa selama enam jam dahulu, misalnya sejak bangun pagi hingga jam 12 siang.

"Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan," tutur Cut.

Setelah melewati tahap ini, anak bisa mulai diajarkan untuk menahan haus secara bertahap. Anak umumnya dapat menoleransi tidak minum selama 2-4 jam.

Penuhi Gizi

Saat berpuasa, anak tetap membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menunjang proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua perlu menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak saat sahur maupun berbuka. Makanan bergizi yang dimaksud adalah makanan yang mengandung makronutrien serta mikronutrien.

Saat sahur, misalnya, orang tua bisa memberikan makanan yang mengenyangkan dan mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis.

"Anda dapat memebrikan susu yang merupakan sumber zat gizi yang lengkap untuk anak pada saat sahur dan berbuka," kata Cut menambahkan.

Beri Semangat

Selain memperhatikan kecukupan asupan anak, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan kepada anak yang belajar berpuasa. Jangan lupa untuk memberikan semangat maupun kata-kata pujian ketika anak sedang berpuasa dan berhasi menahan lapar serta haus.

Selama anak belajar puasa, orang tua juga perlu mengawasi tanda dehidrasi dan hipoglikemia pada anak. Segera sudahi puasa bila anak tidak sanggup melanjutkan.

"Pada saatnya, perlahan tapi pasti, anak Anda akan terbiasa berpuasa Ramadhan," ujar Cut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement