Ahad 24 May 2020 06:25 WIB

Bahaya Lemak Perut, Pilih 5 Makanan Ini

Lemak perut bisa memicu berbagai penyakit, di antaranya diabetes dan jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Lemak perut bisa memicu berbagai penyakit, di antaranya diabetes dan jantung (Foto: ilustrasi lemak perut)
Foto: ROLLINGOUT
Lemak perut bisa memicu berbagai penyakit, di antaranya diabetes dan jantung (Foto: ilustrasi lemak perut)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak perut bisa memicu berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker, bahkan gangguan fungsi kognitif. Penting untuk dicatat bahwa kelebihan lemak visceral berisiko bagi orang yang tidak kelebihan berat badan atau obesitas.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa di antara lebih dari 150.000 wanita, mereka yang measih membawa lemak perut lebih besar kemungkinan untuk meninggal. Beberapa makanan dan nutrisi tertentu bisa membantu membakar lemak tak sehat.

Baca Juga

Berikut nutrisi yang bisa menjadi pilihan untuk dukonsumsi, menurut tulisan Cynthia Sass, MPH, RD, editor nutrisi kontribusi Health, penulis New York Times, dan juga ahli gizi untuk lima tim olahraga profesional.

Alpukat

Alpukat adalah pembangkit tenaga yang mengemas lemak baik selain serat, antioksidan, dan banyak vitamin dan mineral. Itu termasuk kalium, mineral yang mendukung fungsi jantung dan juga membantu mengatur tekanan darah dengan bertindak sebagai diuretik alami, untuk menyapu kelebihan natrium dan cairan tubuh.

Penelitian menyebutkan kandungannya bisa mengurangi lemak perut. Setelah tiga bulan, pemakan alpukat diyakini mengalami pengurangan lemak perut visceral, efek yang tidak terlihat pada kelompok bebas alpukat.

photo
Sandwich Alpukat (Ilustrasi) - (Pixabay)

Kacang-kacangan

Orang dewasa yang secara teratur makan setidaknya seperempat ons kacang, termasuk kacang almond, kacang Brasil, kacang mede, filber (hazelnut), makadamias, pecan, kacang pinus, pistachio, dan kenari, memiliki kadar lebih rendah BMI dan tekanan darah dibandingkan bukan pemakan kacang. Mereka juga memiliki ukuran pinggang yang lebih kecil, yang merupakan indikator akumulasi lemak perut.

Lentil

Selain bebas gluten, terjangkau, ramah lingkungan, fleksibel, dan memuaskan, lentil juga sangat bergizi. Itu penuh dengan protein nabati, mineral utama, vitamin, dan antioksidan, dan kaya serat.

Pilihlah lentil sebagai pengganti daging untuk sumber protein dalam makanan. Lentil bisa ibumbui dengan rempah-rempah dan dikombinasikan dengan minyak zaitun extra virgin, sayuran, dan seporsi kecil tepung sehat dari ubi jalar atau kentang, fingerling spashetti squash, hingga biji gandum.

Biji-bijian utuh

Penelitian yang melibatkan lebih dari 2.800 peserta dari Framingham Heart Study menemukan bahwa asupan biji-bijian bisa mengurangi lemak perut. Sedangkan biji-bijian olahan, seperti roti putih, nasi, dan pasta, meningkatkan lemak perut.

Alih-alih menghindari semua biji-bijian, konsumsilah biji-bijian utuh dalam jumlah sedang atau porsi yang sesuai dengan tuntutan energi. Artinya porsi yang lebih kecil ketika Anda kurang aktif, dan porsi yang lebih besar ketika Anda lebih aktif. Pilihan yang baik termasuk gandum saat sarapan, quinoa ditambahkan ke salad saat makan siang, dan atau ke tumisan saat makan malam.

Salmon

Vitamin D penting untuk sejumlah fungsi, termasuk kekebalan, pengaturan kepadatan tulang, dan kesehatan mental. Salmon menjadi makanan dengan sumber vitamin D yang signifikan.

Satu porsi salmon kalengan empat ons dapat memberikan 80 perse  dari nilai harian untuk vitamin D. Tambahkan ke roti alpukat saat sarapan, salad saat makan siang, jadikan burger salmon, atau aduk bersama sayuran, zaitun, dan pasta buncis untuk makan malam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement