REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 112 Jakarta Barat menyiapkan kuota penerimaan siswa baru khusus untuk anak-anak para tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani Covid-19. Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta Mukhlis menyebut hal tersebut sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Anak-anak tenaga medis yang berjuang di tengah pandemi Covid-19 memiliki peluang lebih besar masuk SMAN 112 Jakarta," ujar Mukhlis di Jakarta, Kamis (28/5).
SMA favorit di Jakarta Barat tersebut memberikan kuota penerimaan untuk anak-anak tenaga medis yang menangani Covid-19 sebanyak lima persen dalam jalur afirmasi dari seluruh kuota penerimaan. Syarat pendaftarannya, calon siswa melampirkan surat dari Gugus Tugas Covid-19, yang menyatakan orang tua mereka bertugas dalam penanganan virus tersebut.
Penerimaan siswa baru tahun ini tak lagi berdasarkan rapor, namun berdasarkan zonasi wilayah dan usia. "Misalnya calon siswa dari Petukangan, Jakarta Selatan, bisa memiliki peluang masuk ke sekolah ini," ujar dia.
Namun, saat ini sekolah tersebut belum mematok total kuota siswa sebab dikhawatirkan ada perubahan ketentuan dari Disdik DKI sehubungan dengan pandemi Covid-19. Pendaftaran siswa baru akan berlangsung secara daring melalui instruksi Disdik DKI Jakarta di ppdb.jakarta.go.id.
Disdik DKI Jakarta menyediakan jalur khusus atau afirmasi untuk penerimaan siswa baru bagi anak tenaga kesehatan yang meninggal dunia, karena terpapar Covid-19. Jalur tersebut disiapkan untuk menghargai dan menghormati jasa tenaga kesehatan, yang disampaikan langsung Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana, dalam telekonferensi bersmaa Gubernur DKI Jakarta Anies Bawsedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, Senin (11/5).