REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI--Sistem kendali otonom hingga saat ini masih perlu dikembangkan baik dari segi fitur maupun pemahaman pengemudi. Reputasi sistem ini telah beberapa kali harus tercoreng oleh kejadian kecelakaan.
Insiden pun kembali terjadi di Taiwan yang melibatkan Tesla Model 3. Dilansir dari Car Advice pada Jumat (5/6), kejadian itu pun sempat terekam dengan cukup jelas baik oleh kamera CCTV maupun kamera pengguna jalan yang tengah melintas.
Berdasar video yang diunggah pada 1 Juni 2020, insiden diawali saat terdapat sebuah truk yang terguling di Jalan Raya Nasional Taiwan. Beberapa saat kemudian, terdapat sebuah mobil Tesla yang melintas dari jalur yang sama.
Saat mulai mendekati truk yang tengah melintang di tengah jalan, mobil yang dikendarai oleh seorang pria berusia 53 tahun ini terlihat tak mengurangi kecepatan dan tidak berpindah jalur. Saat jarak tinggal beberapa meter, baru kemudian mobil terlihat melakukan pengereman mendadak.
Namun, karena jarak sudah terlalu dekat, maka mobil pun tetap menghantam bagian bak truk itu dengan cukup keras. Dilihat dari kronologi itu, maka perlu didalami apakah kejadian ini disebabkan oleh adanya malfungsi atau memang adanya kelalaian pengendara.
Kejadian ini pun otomatis ditindak lanjuti dengan investigasi baik oleh pihak kepolisian maupun Tesla. Beruntung, nyawa pengemudi kendaraan tersebut masih teselamatkan sehingga dapat memberikan keterangan vital dalam investigasi itu.
Selain mendalami soal sistem kendali otonom, investigasi ini juga akan mendalami soal fitur airbag. Mengingat, berdasar video dari seorang pengendara yang melintas, terlihat bahwa airbag dalam mobil itu tidak mengembang.
Soal fitur autopilot, sistem itu merupakan sistem yang menjadi standar dalam produk Tesla. Selain itu, Tesla juga menjadikan sistem pengereman darurat otomatis dan collision warning sebagai standar. Namun, Tesla juga menekankan bahwa seluruh fitur itu tetap perlu pengawasan pengemudi.
Dua tahun lalu, juga sempat terjadi kecelakaan di California yang melibatkan mobil Tesla Model X. Sidang terkait kecelakaan yang menyebabkan pengemudi mobil tersebut tewas pun telah digelar pada Februari lalu.
Dari hasil pendalaman, disebut bahwa kecelakaan itu terjadi karena pengemudi terlalu menyerahkan kendali sepenuhnya pada sistem autopilot dari Tesla. Sementara, saat kejadian, pengemudi ternyata tengah sibuk bermain game.
Fakta ini diungkap dalam sidang oleh pimpinan National Transportation Safety Board, Robert Sumwalt. Dalam sidang selama tiga jam itu, disebut bahwa mobil yang dikendarai oleh insinyur Apple itu tengah melaju dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per jam dan tiba-tiba menabrak pembatas jalan.