Senin 08 Jun 2020 10:46 WIB

Facebook Hapus Hampir 200 Akun Terkait Grup Kebencian

Akun-akun Facebook tersebut terkait dengan kelompok supremasi kulit putih.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Facebook menghapus hampir 200 akun yang terkait dengan kelompok supremasi kulit putih.
Foto: AP
Facebook menghapus hampir 200 akun yang terkait dengan kelompok supremasi kulit putih.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA-- Facebook telah menghapus hampir 200 akun yang terkait dengan kelompok supremasi kulit putih yang berusaha menggalang para pendukung untuk menghadiri protes atas kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam. Seperti yang dilansir The Verge, Senin (8/6), akun tersebut terkait dengan dua kelompok kebencian yang telah dilarang oleh Facebook, yakni Proud Boys dan the American Guard.

Demonstrasi berlanjut selama akhir pekan di seluruh Amerika Serikat atas kematian George Floyd pada 25 Mei di Minneapolis. Pihak berwenang mendakwa Derek Chauvin, petugas kepolisian Minneapolis yang dipecat melakukan pembunuhan tingkat dua dalam kematian Floyd, setelah sebuah video menunjukkan dia menggencet leher Floyd. Petugas lain, yang dijuga dipecat, didakwa membantu dan bersekongkol terkait pembunuhan.

Baca Juga

Facebook telah memantau akun dan mulai melihat unggahan yang mendorong orang untuk menghadiri protes secara langsung. Seorang pejabat perusahaan kepada AP mengungkapkan, beberapa sedang bersiap untuk berangkat dengan membawa senjata.

Perusahaan tidak memberikan detail tentang lokasi pengguna akun berada atau apa yang mereka rencanakan secara khusus. Pekan lalu, Facebook mengatakan akan membatasi penyebaran grup dan halaman pada platform yang terhubung dengan istilah “boogaloo”.

Istilah itu digunakan beberapa kelompok sayap kanan untuk merujuk pada Perang Sipil Amerika II yang diperkirakan akan datang. Facebook mengatakan akan memblokir halaman dan grup dalam hasil pencarian dan tidak akan merekomendasikannya pada pengguna.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement