Rabu 10 Jun 2020 10:31 WIB

Pengemudi GrabBike Pakai Pelindung Mirip Baju Gatotkaca

Pelindung ini terbuat dari plastik sebagai pembatas antara pengemudi dan penumpang.

Partisi plastik pembatas antara pengemudi dan penumpang.
Foto: Grab Indonesia.
Partisi plastik pembatas antara pengemudi dan penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wacana untuk masuk dalam kondisi normal baru sudah mulai didengungkan oleh pemerintah. Banyak persiapan yang sudah dilakukan untuk menyambutnya dengan meningkatkan protokol kesehatan, termasuk pada lini transportasi publik.

Perusahaan teknologi Grab menghadirkan layanan GrabBike Protect yang menyediakan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan ojek daring di sejumlah kota di Indonesia. GrabBike Protect yang dilengkapi dengan partisi plastik sebagai pemisah untuk meminimalisasi kontak antara penumpang dan mitra pengemudi jadi salah satu langkah konkret untuk yang membantu masyarakat terus beraktivitas di tengah pandemi.

Selain itu, mitra pengemudi Grab juga diberikan masker dan hand sanitizer sebagai langkah menyambut periode new normal di kota-kota besar di Indonesia. Diakui atau tidak, kondisi ini menghadirkan perbedaan bagi pengemudi ojek daring.

Salah satu pengemudi GrabBike di Yogyakarta, Adhitya Saputra, melengkapi armadanya dengan alat pelindung yang diberikan oleh perusahaan. "Kowe iki koyo Gatotkaca (Kamu ini seperti Gatotkaca)," sebuah candaan yang dia terima saat pertama kali memakai pelindung saat menarik penumpang.

"Alat ini dipakai untuk perlindungan dari wabah tak terlihat yang bisa saja saya dapatkan di jalanan. Sepekan pertama memakainya, saya jadi pusat perhatian di jalanan," kata Adhitya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/6).

Persiapan new normal di Yogyakarta sedikit beda dari kota-kota besar lainnya. Yogyakarta tidak menerapkan pembatasan sosial berskala Bbsar (PSBB) saat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Hanya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Ojek daring masih diperkenankan mengangkut penumpang dan beroperasi di jalan-jalan.

Adhitya merasa nyaman menggunakan pelindung tambahan. Bukan hanya meningkatkan perlindungan kesehatan, tapi penumpang yang dia bawa sering buka obrolan terlebih dahulu. "Dulu sebelum pakai ini, beberapa penumpang seringnya jaga jarak pas di motor. Sekarang mereka merasa lebih aman kalau ngobrol sama saya," jelasnya.

GrabBike Protect mengingatkannya untuk menjaga kecepatan aman saat bawa penumpang. Bentuknya memang sudah aerodinamis sehingga tetap aman untuk digunakan pada kecepatan berkendara normal sekitar 60-90 kilometer per jam.

Terlebih lagi, dia juga selalu menyiapkan masker tambahan, hand sanitizer, dan lap. "Mau ada yang naik, saya semprot tangannya. Pas dia turun, motor yang saya semprot, begitu juga dengan pelindungnya," kata Adhitya.

Tyas Widyastuti, Director of 2-Wheels & Logistics, Grab Indonesia mengatakan, pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri. Melalui program GrabProtect, pihak perusahaan telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. "Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan mendorong perilaku bersih yang lebih baik sebelum perjalanan dimulai," ujarnya.

Pekan lalu, Grab memperkenalkan GrabProtect, program keamanan dan kebersihan untuk memberikan standar kebersihan terbaik di industri ride-hailing melalui serangkaian fitur baru, peningkatan armada GrabCar Protect, dan GrabBike Protect, serta pembaharuan aturan keamanan. Dihadirkan juga fitur baru juga mencakup deklarasi kesehatan online dan kebersihan sekaligus mask selfie. Penumpang dan pengemudi dapat membatalkan pesanan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement