REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer Michael Kors menyatakan tidak akan mengikuti New York Fashion Week yang dijadwalkan digelar pada 14 September tahun ini. Padahal, New York Fashion Week mendukung presentasi musim semi 2021 pada pertengahan Oktober hingga pertengahan November.
"Sudah lama saya berpikir bahwa kalender mode perlu diubah, kami semua punya waktu untuk merenungkan dan menganalisis berbagai hal, dan saya pikir banyak yang setuju bahwa ini saatnya pendekatan baru untuk era baru," kata Kors dalam sebuah pernyataan dikutip dari Vogue pada Senin (15/6).
Pengumuman Kors tersebut, seperti halnya rekan-rekannya, didorong oleh adanya lockdown akibat pandemi virus corona yang menyebabkan banyak barang fesyen tak laku. Dan tidak hanya itu, pandemi menyebkan tertundanya produksi dan pengiriman koleksi musim gugur 2020.
"Sangat penting bahwa kami memberi konsumen waktu untuk menyerap pengiriman musim gugur, yang baru akan tiba pada bulan September, dan tidak membingungkan mereka dengan meluap-luapnya ide-ide tambahan, musim baru, produk, dan gambar," kata Kors
Kors mengungkapkan, sebelum akhir 1990-an, koleksi musim semi New York ditunjukkan dari akhir Oktober hingga awal November, setelah koleksi Paris. Kalender itu sudah ada selama beberapa dekade dan bekerja dengan cukup lancar, dan terutama di zaman ini dengan kecepatan media sosial.
"Menunjukkan koleksi yang lebih dekat ketika akan dikirimkan masuk akal bagi saya," katanya.
Selain itu, rilis menyatakan bahwa Kors akan menghasilkan dua koleksi per tahun untuk Koleksi Michael Kors, satu untuk musim semi-musim panas dan satu untuk musim gugur-musim dingin. Absennya Kors disebut Vogue akan meninggalkan "lubang" yang signifikan dalam kalender New York Fashion Week yang sudah diringkas September ini.
"Saya pikir penting juga untuk kembali pada gagasan bahwa September dan Maret adalah bulan-bulan penting dalam meluncurkan awal penjualan musiman untuk konsumen," kata Kors.