REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan pemerintah membutuhkan bantuan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun pendidikan nasional. Kerjasama dengan berbagai mitra pendidikan, menurutnya mutlak dilakukan.
Salah satu mitra Kemendikbud adalah Nahdlatul Ulama (NU). Nadiem menyampaikan apresiasi terhadap lembaga pendidikan di bawah pembinaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah berkontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan nasional.
"Menurut saya tidak mungkin visi Presiden mengenai SDM unggul dan misi Merdeka Belajar tercipta tanpa partisipasi dari PBNU," kata Nadiem, pada webinar bersama pengurus Lembaga Pendidikan Maarif NU, dalam keterangan resminya, Rabu (1/7).
Nadiem mengatakan kementerian akan bermitra dengan berbagai organisasi swasta, nirlaba, mancanegara, termasuk organisasi atau platform teknologi. Menurutnya, semua pihak bisa menjadi mitra agar sesuai dengan filsafat khas Indonesia yaitu gotong royong.
Ketua LPTNU, Mohammad Nasir, menyampaikan salah satu tugasnya untuk mengembangkan perguruan tinggi di bawah naungan NU. "Salah satu strategi yang saya dorong adalah inovasi untuk mengaplikasikan sistem e-learning yang juga dapat mengurangi biaya operasional," kata dia.
Nasir juga mendorong harapan adanya penggunaan satu platform yang terintegrasi untuk melakukan pendidikan, interaksi antara dosen dan mahasiswa, juga termasuk proses evaluasinya. Hal ini akan menjadi terobosan melalui pembelajaran secara virtual sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, serta dapat saling berbagi.