REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Hasanuddin (Unhas), melalui Fakultas Peternakannya, akan menyalurkan bantuan berupa satu ton bakso untuk pengungsi korban banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Bantuan itu akan disalurkan ke titik pengungsian pada Ahad (19/7).
Dr. Sri Purwanti, salah satu panitia donasi bakso, mengatakan, penyaluran satu ton bakso itu bertujuan untuk memberi asupan nutrisi kepada ribuan pengungsi di Luwu Utara. Bantuan ini diharapkan bisa mempercepat pemulihan fisik mereka.
"Fakultas Peternakan merasa terpanggil sebagai wujud rasa kemanusiaan," kata Sri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7).
Pemilihan bakso sebagai jenis bantuan, kata dia, dikarenakan proses pembuatannya yang tidak memakan waktu lama. Demikian pula dengan proses penghidangannya. Selain itu, bakso juga disukai oleh semua usia.
Satu ton bakso tersebut, lanjut dia, diproduksi oleh unit pengolahan bakso MBC Fakultas Peternakan Unhas. Proses produksinya melibatkan 30 orang dengan menelan biaya Rp. 50 juta. Dana sebesar itu merupakan hasil donasi dosen, staf, dharma wanita, dan alumni Fakultas Peternakan serta dosen lainya.
Banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7) lalu. Akibatnya, 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi, 32 orang meninggal, 67 orang hilang, dan 51 orang luka-luka. Banjir itu juga merusak 4.202 rumah warga, sembilan gedung sekolah, dan 13 rumah ibadah.