REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Guru Besar Universitas Brawijaya (UB), Sutiman meminta empati masyarakat terhadap orang lain ditingkatkan. Hal ini menjadi cara memutus penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Menurut Sutiman, empati masyarakat dapat diwujudkan melalui penggunaan masker. Memakai masker bukan untuk diri sendiri tapi orang lain yang lemah dan rentan terhadap Covid-19. "Atau yang biasa disebut kormobid," kata peneliti rokok sehat tersebut.
Jika empati berhasil ditumbuhkan, Indonesia dapat menjadi negara maju di masa mendatang. Sebab, ciri negara maju terdapat pada kepekaan masyarakat terhadap orang lain. Kepekaan ini nantinya bisa tumbuh rasa tidak ingin menimbulkan masalah dengan orang lain.
Model hidup baru saat ini sebenarnya sudah sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya seperti Posyandu, sepuluh program Pokok PKK, dan 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) untuk mencegah Demam Berdarah. Kebiasaan-kebiasaan ini pada dasarnya bertujuan untuk hidup lebih baik dan sehat.
"(Dan ini) sudah sering dilakukan. Sekarang tergantung dari niat kita harusnya untuk bersatu memerangi musuh bersama yang dinamakan Covid-19," profesor bidang biologi sel dan molekuler ini.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 387 orang, Ahad (19/7). Dari angka ini, 29 orang meninggal dan 107 jiwa sembuh. Sementara untuk pasien positif yang masih dirawat sekitar 251 orang.
Adapun total Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 534 orang dengan angka kematian 52 jiwa. Kemudian untuk jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 1.059 jiwa. Dari total ODP tersebut, dua di antaranya telah meninggal.