Jumat 24 Jul 2020 09:14 WIB

Masyarakat Mulai Beli Mobil Baru Lagi

Pada masa PSBB, masyarakat sempat menunda pembelian kendaraan baru.

XL7 yang diluncurkan April lalu memberikan kontribusi besar pada penjualan produk Suzuki.
Foto: khoirul azwar
XL7 yang diluncurkan April lalu memberikan kontribusi besar pada penjualan produk Suzuki.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Geliat pasar otomotif nasional kembali bergairah. Sejak bulan Juni 2020, penjualan kendaraan oleh agen pemegang merek (APM) mulai  mengalami peningkatan. 

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), misalnya, mencatatkan peningkatan pangsa pasar yang cukup baik di bulan Juni. Pergerakan ini seiring dengan kegiatan masyarakat yang berangsur pulih, sehingga rencana pembelian mobil yang sempat tertunda selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kini  mulai direalisasikan. Selain itu, dukungan dari perusahaan leasing turut menggairahkan  pasar otomotif dengan  menurunkan kembali  besaran uang muka (DP).

 “Banyak anggota masyarakat yang menunda membeli mobil karena adanya pembatasan aktivitas. Tapi sekarang kegiatan masyarakat dan logistik sudah mulai pulih. Selain itu, penggunaan mobil pribadi menjadi alternatif untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19,” kata 4W Marketing Director  SIS, Donny Saputra. Hal itu lah, lanjut dia,  yang mendorong pangsa pasar Suzuki secara ritel naik dari 12,9 persen di  Mei menjadi 14,1 persen di bulan Juni.

Disebutkan, kontribusi terbesar terhadap peningkatan pangsa pasar retail sales ini berasal dari New Carry Pick Up sebesar 56,8 persen.  Disusul oleh SUV anyar, yakni  XL7 sebesar 13,5 persen, dan All New Ertiga yang juga mendongkrak peningkatan pangsa pasar dengan kontribusi 12,1 persen. Selain itu, model-model lain, seperti SX4 S-Cross, New Baleno, Jimny, dan New Ignis memberikan kontribusi 10,1 persen dari total penjualan Suzuki di bulan Juni. 

Merujuk  data di atas, kata Donny,  di masa transisi ini penggunaan mobil komersial, seperti New Carry Pick Up, terus meningkat melebihi penggunaan kendaraan penumpang. Hal ini terjadi mengingat banyak bermunculan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan kendaraan operasional, serta kegiatan logistik dan pengiriman yang meningkat. Selain itu, dukungan dari perusahaan leasing juga berpengaruh.

“Kegiatan logistik dan pengiriman tetap dibutuhkan, meski dalam kondisi pandemi. Hal ini yang membuat kontribusi New Carry tetap tinggi. Tapi, kendaraan penumpang juga mulai kembali naik permintaannya,"katanya.

sumber:khoirul azwar

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement