REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Universitas Indonesia (UI) kembali memperoleh Pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 tahap kedua senilai Rp 3,1 miliar dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pendanaan tersebut akan dipergunakan untuk mendanai penelitian atas 16 judul proposal riset dan inovasi guna percepatan penanganan Covid-19.
Hingga saat ini, total sebanyak 40 riset Covid-19 UI yang menerima pendanaan konsorsium riset dan inovasi dari pemerintah. Ke-enam belas penelitian yang UI ajukan melingkupi lima klaster riset, yaitu klaster pencegahan, skrining dan diagnosis, alat kesehatan, obat terapi dan multicenter clinical trial, serta sosial humaniora.
Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenristek/BRIN dan LPDP kepada para peneliti UI dalam menghasilkan terobosan inovasi dan penelitian berkenaan Covid-19. "Kerja sama ini tentu mampu mendukung peneliti UI bekerja dengan optimal di dalam menghasilkan terobosan guna percepatan penanganan Covid-19," ujar Ari dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/7).
Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Abdul Haris menambahkan UI berkomitmen mendukung pemerintah di dalam penanganan Covid-19. Total proposal riset peneliti UI yang telah lulus seleksi oleh Kemenristek/BRIN adalah sebanyak 40 proposal.
"Seluruh proposal tersebut merupakan upaya sivitas akademika UI untuk berkontribusi, bekerja serta cepat dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam penanganan Covid-19," ucap dia.
Sebelumnya, Kemenristek/BRIN dan LPDP juga telah memberikan dukungan pendanaan senilai 8,1 miliar rupiah kepada UI pada program Konsorsium Riset dan Inovasi Tahap Pertama. Total proposal sebanyak 24 penelitian didanai melalui program ini.
Selain itu, UI juga menerima dukungan dana pada program Prioritas Riset Nasional senilai Rp 9,8 miliar. Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong inovasi negeri guna menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia melawan Covid-19 dalam bentuk produk dan pengkajian.