Kamis 30 Jul 2020 11:38 WIB

Hilangkan Bau Jeroan tak Cukup Direbus Sekali

Untuk menghilangkan bau jeroan, kita perlu merebusnya dua sampai tiga kali

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Jeroan sapi diawarkan disalah satu pasar tradisional, Jakarta, Ahad (17/7). Untuk menghilangkan bau jeroan, kita perlu merebusnya dua sampai tiga kali. Ilustrasi.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Jeroan sapi diawarkan disalah satu pasar tradisional, Jakarta, Ahad (17/7). Untuk menghilangkan bau jeroan, kita perlu merebusnya dua sampai tiga kali. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ada beragam hidangan yang dapat dibuat dari jeroan, mulai dari rendang paru, gulai otak, sate usus, sego babat, sate uritan hingga ati ampela goreng. Sama dengan daging kambing, merebus jeroan atau organ dalam hewan termasuk hewan qurban untuk menghilangkan baunya tak cukup hanya sekali.

Kiat ini diungkap President of Association of Culinary Professionals Chef Stefu Santoso. Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group itu mengatakan perebusan bisa dua hingga tiga kali walau menggunakan rempah-rempah.

Baca Juga

"Sebenarnya yang terbaik jeroan harus dicuci bersih dulu sebelum diolah terutama di dalam usus, kemudian direbus sebentar dengan mempergunakan rempah. Bisa jahe bisa cengkeh kemudian dibuang airnya. Bisa dua sampai tiga kali," kata dia dalam sesi kuliah Whatsapp(kulwap) bersama media belum lama ini.

Rempah yang umum digunakan antara lain jahe, serai, cengkeh, dan kayu manis. Stefu menjelaskan cara menangani jeroan adalah dengan membuang air rebusan lalu rebuslah kembali jeroan dengan garam dan rempah hingga matang.

"Airnya dibuang untuk menghilangkan kotoran yang ada kemudian direbus hingga matang dengan garam dan rempah," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement