REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan swasta antariksa SpaceX meluncurkan prototipe roket eksperimental pada pekan ini yang terlihat seperti misil peledak. Roket itu berhasil naik hampir 200 meter di atas tanah sebelum mendarat dengan aman di landasan di dekatnya.
Dilansir dari CNN pada Kamis (6/8), roket yang dijuluki "SN5" itu tidak terlihat seperti roket biasa karena punya silinder baja besar dengan mesin roket di bawahnya. Uji penerbangan dan pendaratan singkat dilakukan pada Selasa malam di situs pengembangan SpaceX di Texas selatan. Ujicoba itu dimaksudkan untuk membantu SpaceX mencari cara meluncurkan dan mendaratkan pesawat ruang angkasa besar dengan ketepatan tinggi.
Prototipe ini adalah yang terbaru dalam jajaran kendaraan uji luar angkasa yang telah dibangun SpaceX selama setahun terakhir. SpaceX memang berlomba mengembangkan sistem pesawat ruang angkasa dan roket besar yang disebut Starship. CEO SpaceX Elon Musk optimistis kendaraan luar angkasa itu yang akan membawa manusia pertama tinggal ke Mars.
Tahun lalu SpaceX melakukan tiga tes penerbangan singkat menggunakan prototipe sebelumnya, yang dijuluki Starhopper. Tapi kendaraan itu sudah pensiun satu tahun lalu, dan perusahaan telah menghabiskan 12 bulan terakhir merakit kendaraan pengujian yang jauh lebih besar dan menempatkannya melalui serangkaian pengujian darat.
Sebagian besar kendaraan ujicoba hancur selama uji tekanan saat diisi dengan cairan yang sangat dingin untuk memastikan tidak akan tertekuk di bawah suhu dan tekanan intens terkait dengan pengisian bahan bakar.
Prototipe Starship sebelumnya, SN4, yang tingginya sekitar dua kali Starhopper, adalah yang pertama berhasil melewati uji tekanan, meskipun hancur saat uji coba mesin roketnya bulan lalu.
Keberhasilan uji terbang SN5 hari Selasa akan membuat SpaceX melakukan beberapa uji terbang pendek untuk memperlancar proses peluncuran sebelum perusahaan tersebut melanjutkan menguji penerbangan yang membubung lebih tinggi dari 200 meter.
Namun belum jelas kapan SpaceX akan mencoba mengirim pesawat luar angkasa Starship pertamanya ke orbit Bumi karena perjalanan itu jauh lebih berbahaya dan sulit daripada tes lompatan suborbital. Sayangnya, prototipe SpaceX saat ini masih jauh dari desain Starship akhir.
SN5, seperti pendahulunya, hanya memiliki satu motor roket. Menurut maket saat ini, pesawat ruang angkasa terakhir akan membutuhkan sebanyak enam mesin. Untuk mencapai orbit, SpaceX juga perlu meluncurkan pesawat luar angkasa Starship di atas pendorong roket besar, yang dijuluki Super Heavy, yang membutuhkan lebih dari 30 mesin.