REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Sisca Soewitomo belakangan ramai diperbincangkan. Sisca sebelumnya mengunggah video 'gantung panci' pada akun Instagramnya.
Istilah 'gantung panci' tersebut mendapat respons cukup tinggi di media sosial. Bahkan, Sisca sempat menjadi trending topic Twitter. Namun ternyata, 'gantung panci' tersebut hanya sebuah candaan Sisca untuk melakukan promosi makanan.
Pakar kuliner, William Wongso, memberikan pandangan tentang sosok Sisca yang bisa menarik perhatian dunia maya. Hal itu wajar saja karena Sisca bukan orang sembarangan di dunia kuliner nusantara.
"Koki sekelas Sisca sudah amat langka," ujar William kepada republika.co.id, Kamis (6/8).
William mengungkapkan, dunia tata boga bukan hanya soal mematangkan bahan makanan. Namun juga perlu memiliki pengetahuan, seperti teknis memasak, mengerti bahan-bahan yang dipakai, hingga peduli dengan kearifan lokal.
"Saya nggak tahu ya, masih ada nggak yang mau melakukan hal yang sama," ungkap William.
William mengungkapkan, Sisca membuat dunia kuliner nusantara lebih dekat dengan generasi muda. Selain menjadi seorang pengajar, Sisca memperlihatkan konsistensinya dengan membuat buku resep masakan Indonesia.
Namun, William berharap, perkembangan zaman tetap akan menumbuhkan 'Sisca-Sisca' yang baru di Tanah Air. Sebab, pola saat ini sudah berbeda dengan dulu.
"Memang tidak perlu tahu tentang semua makanan Indonesia, tapi bisa lebih spesifik, misalnya suku Jawa, tapi harus menguasai dengan benar," tambahnya.
Sisca Soewitomo merupakan pakar tata boga, khususnya masakan nusantara. Perempuan berusia 71 tahun ini pernah menimba ilmu di American Institute of Baking, Manhattan, AS.
Sepulang dari AS, Sisca mulai berpetualang di dunia kuliner. Hingga akhirnya Sisca dikenal luas melalui acara masak-masak Aroma di salah satu stasiun televisi swasta pada 1997.