Selasa 18 Aug 2020 16:42 WIB

Tips Tahan Diri Agar tak Boros Beli Baju

Hobi membeli baju harus ditahan karena berdampak buruk bagi bumi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Hobi membeli baju harus ditahan karena berdampak buruk bagi bumi (Foto: ilustrasi toko baju bekas)
Foto: examiner.com
Hobi membeli baju harus ditahan karena berdampak buruk bagi bumi (Foto: ilustrasi toko baju bekas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki hobi membeli baju karena menyukai fesyen atau yang kerap disebut impulsive buying, kerap dilakukan banyak perempuan. Namun sayangnya, hobi ini cukup berdampak buruk bagi bumi kita.

Sebab, baju-baju yang tak lagi digunakan dan lama di lemari, pada akhirnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Mereka pun menjadi limbah yang sulit terurai atau menghilang. Lalu, bagaimana mengatur hobi membeli baju agar tetap terawat dan tidak merugikan bumi?

Baca Juga

Campaign Activation TukarBaju Zero Waste Indonesia, Naurah Nazhifah, memiliki sejumlah tips bagi Anda yang gemar membeli baju agar bisa bertahan dan tidak terlalu boros.

“Salah satu cara yang bisa kita lakukan sebagai cara mengerem impulsive buying, adalah dengan menerapkan hirarki pemenuhan kebutuhan,” kata Naurah dalam IG live Tukar Baju, belum lama ini.

Sebelum membeli baju hendaklah untuk mempertimbangkan manfaatnya terlebih dahulu. Jika dirasa belum memiliki baju dengan satu fungsi tertentu, salah satu langkah pertama adalah dengan meminjamnya.

“Misalnya kita hendak ke kondangan, kalau tidak memiliki baju kondangan, ya kita bisa pinjam teman kita, lalu kita kembalikan bila kita sudah selesai,” jelas dia.

Kemudian, kita bisa melakukan kegiatan tukar baju. Tukar baju juga bisa dilakukan saat kegiatan pop-up Tukar Baju oleh Zero Waste Indonesia digelar.

Caranya adalah dengan membawa lima baju kita yang tidak terpakai lagi dan masih layak dipakai dan menukarnya dengan lima baju lainnya. Penukaran ini dipungut biaya sebanyak Rp 10 ribu saja.

Selain itu, bisa pula dengan membeli baju bekas melalui thrift shop. Dengan membeli baju bekas, maka hal itu menjadi salah satu upaya untuk memperpanjang umur pakaian agar dapat memperlambat fesyen cepat.

Atau, bisa pula dengan membuat baju melalui tukang jahit. Dengan membuat baju sendiri, pastikan umur pakaian tidak cepat dan baju itu bisa digunakan berkali-kali.

“Pastikan kita membuat baju itu yang bisa dipakai sampai satu tahun, dua tahun, lima tahun, atau mungkin 10 tahun lagi. Bajunya juga bisa dibuat dengan model yang sederhana dan bisa dilakukan padu padan agar tak membosankan,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement