Jumat 04 Sep 2020 08:51 WIB

Mahasiswa KKN-T IPB Kenalkan Konsep Dompet Bertumbuh

Konsep Dompet Bertumbuh mampu menambah kantong  pemasukan baru UMKM.

Tim mahasiswa KKN-Tematik IPB University di Desa Tegal Waru, Bogor.
Foto: Dok IPB University
Tim mahasiswa KKN-Tematik IPB University di Desa Tegal Waru, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu keunggulan dan kebanggaan tersendiri bagi Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea Kabupaten, Bogor, Jawa Barat. Puluhan UMKM tersebut beroperasi dalam berbagai sektor, seperti pangan, pertanian, peternakan, perikanan, herbal, kesenian dan kerajinan, hingga digital.

Kemampuan mdereka  untuk bersaing di pasar domestik bahkan mancanegara menjadi bukti keunggulan produk UMKM dari desa ini.

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai menimbulkan kompleksitas multidimensi yang dapat dirasakan siapa pun, termasuk para pelaku UMKM. Agar mampu bertahan dan tetap berkembang di masa pandemi, UMKM memerlukan strategi jitu dan aplikatif dalam pengelolaan keuangan.

Hal tersebut mendorong tim KKN-Tematik (KN-T)  Institut Pertanian Bogor (IPB) University untuk mengenalkan konsep pengelolaan dan pertumbuhan keuangan UMKM yang disebut Dompet Bertumbuh.

Menurut Nurina, perwakilan KKN-T IPB di Desa Tegal Waru, konsep yang dapat diterapkan pada semua jenis UMKM ini pada dasarnya menitikberatkan pada strategi bauran pemasaran 4P (product, price, place, dan promotion) serta STP (segmenting, targeting, dan positioning).

“Implementasi konsep ini bertujuan menerapkan strategi pemasaran yang akan langsung berdampak terhadap kantong-kantong keuangan di UMKM sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan UMKM,” kata Nurina melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/9).

Ia menjelaskan, jika strategi pemasaran diimplementasikan secara tepat dan konsisten sesuai kebutuhan serta kondisi UMKM, konsep Dompet Bertumbuh  mampu menambah kantong  pemasukan baru sehingga akan menumbuhkan dompet bagi UMKM.

photo
Konsep Dompet Bertumbuh yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN-T IPB kepada para pelaku UMKM di Desa Tegal Waru, Bogor. - (Dok IPB University)

Contohnya ketika suatu produk yang pemasarannya hanya melalui mulut ke mulut, tetapi begitu strategi pemasarannya dikembangkan untuk memperluas market share dengan berjualan via online maka hal ini akan berdampak langsung terhadap kantong pendapatan yang meningkat, pemenuhan kebutuhan operasional usaha terpenuhi, dan tumbuh dompet baru yaitu kantong kebutuhan sehari-hari yang akhirnya juga terpenuhi.

“Konsep ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi pengembangan usaha saja, melainkan sekaligus upaya penerapan ilmu baru mengenai strategi pemasaran serta pengelolaan keuangan UMKM yang dapat bermanfaat secara berkala dan terus berlanjut kedepannya,” ujar Nurina.

Kondisi pandemi tidak menyurutkan komitmen IPB untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui KKN-T. Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN-T IPB tahun 2020 hadir sedikit berbeda dari tahun sebelumnya dengan tema “Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Wilayah Pemberdayaan Masyarakat melalui Techno Social Entrepreneurship untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030) pada Masa Pandemi Covid- 19”.

“Mahasiswa IPB melakukan kegiatan KKN-T di daerahnya masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Nurina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement