Jumat 11 Sep 2020 07:24 WIB

NASA Rilis Gambar yang Ungkap Alam Semesta 'Tak Terlihat'

NASA menggunakan pendekatan multi panjang gelombang untuk menghasilkan gambar semesta

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
galaksi Messier 82 (kiri atas), gugus galaksi Abell 2744 (tengah atas), dan Galaksi Cartwheel (tengah bawah), keduanya adalah kombinasi sederhana dari citra tampak dari teleskop luar angkasa Hubble, dipasangkan dengan X- data sinar dari Chandra. Kemudian lainnya adalah sisa supernova 1987A (kanan atas), Eta Carinae (kiri bawah), dan Nebula Helix (kanan bawah)
Foto: nasa
galaksi Messier 82 (kiri atas), gugus galaksi Abell 2744 (tengah atas), dan Galaksi Cartwheel (tengah bawah), keduanya adalah kombinasi sederhana dari citra tampak dari teleskop luar angkasa Hubble, dipasangkan dengan X- data sinar dari Chandra. Kemudian lainnya adalah sisa supernova 1987A (kanan atas), Eta Carinae (kiri bawah), dan Nebula Helix (kanan bawah)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Arsip gambar terbaru yang dirilis oleh NASA menunjukkan kosmos yang belum pernah terlihat sebelumnya. Memandang alam semesta, ternyata banyak hal menakjubkan.

Sayangnya, teleskop terbaik yang tersedia masih terbatas. Biasanya, teleskop hanya menggunakan panjang gelombang satu sinar saja. Misalnya sinar gamma, atau glombang mikro. Kini, pendekatan baru memungkinkan untuk melihat atmosfer, udara yang dihirup manusia dan melindungi dari sinar X yang berbahaya dari luar angkasa.

Baca Juga

Observatorium Sinar-X Chandra milik Badan Antariksa AS (NASA) telah berada di luar angkasa, mengorbit Bumi selama lebih dari 21 tahun sekarang. Observatorium ini memungkinkan para astronom menarik kembali tirai di bagian kosmos yang tak terlihat itu. Data-data yang dihasilkan sinar X ini memperlihatkan apa-apa yang sebelumnya tak terlihat kepada manusia.

"Umat manusia memiliki 'mata' yang dapat mendeteksi semua jenis cahaya melalui teleskop di seluruh dunia dan armada observatorium di luar angkasa. Dari gelombang radio hingga sinar gamma, pendekatan 'multiwavelength' terhadap astronomi ini sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang objek di luar angkasa," tulis NASA dalam pernyataan melalui situs resmi badan ruang angkasa Amerika Serikat (AS) itu, dilansir The Weather Network, Kamis (10/9).