REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) memprioritaskan anggaran rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Sebab, ia melihat anggaran saat ini belum menunjukan semangat merehabilitasi para pengguna narkoba.
Ia mengungkapkan, saat ini ada Rp 1,2 triliun anggaran negara habis di lembaga pemasyarakatan untuk para pengguna narkoba. Tanpa adanya rehabilitasi bagi mereka. "Lebih efektif anggaran tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi pengguna narkoba," ujar Hinca dalam rapat kerja dengan BNN, Selasa (15/9).
Dengan anggaran rehabilitasi BNN sekarang, hanya 3.412 orang yang direhabilitasi. Padahal saat ini, ada sekira 40 ribu tahanan yang dipenjara karena penggunaan narkoba."Jika sekarang ada 50 ribu dibagi dengan budget bapak yang segitu, hanya melakukan rehabilitasi 3.412 orang saja," ujar Hinca.
Menurutnya, permasalahan narkoba di Indonesia harus serius ditanggulangi. Apalagi Presiden Joko Widodo belum mencabut status darurat narkoba."Itu berarti status kita darurat narkoba. Berarti BNN menyusun anggaran ini berdasarkan keadaan darurat itu," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Diketahui, Kepala BNN Heru Winarko menjelaskan pagu anggaran lembaganya 2021 adalah sebesar Rp 1,68 triliun. Pihaknya kemudian mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 273 miliar."Di tahun 2021 BNN mengajukan tambahan lokasi anggaran 273.454.960.000 rupiah, untuk mendanai kegiatan kegiatan yang belum mendapatkan alokasi pada pagu anggaran tahun 2021," ujar Heru.