REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Produsen kendaraan mewah asal Jerman, Daimler akan memangkas biaya tetap, belanja modal, penelitian dan pengembangan lebih dari 20 persen pada tahun 2025 sebagai bagian dari perombakan strategi untuk mereposisi merek Mercedes-Benz agar lebih menjadi kendaraan kelas atas sebagai kendaraan premium.
Daimler mengatakan, perusahaan sangat berambisi untuk mencapai laba dua digit atas margin penjualan dengan menggandakan penjualan mobil bermerek Maybach, dan meningkatkan penjualan turunan AMG dan G-Wagon dari merek Mercedes.
"Kami akan mengejar profitabilitas portofolio yang lebih tinggi, kami akan mengarahkan dengan margin kontribusi, kami akan menaikkan margin portofolio yang ada dan memindahkan modal ke produk mewah dan produk kelas atas," kata Chief Financial Officer, Harald Wilhem seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/10)
Pada 2025, Mercedes-Benz AG memiliki tujuan untuk mengembalikan penjualan dalam kisaran satu digit menengah mungkin lebih, meski di bawah kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
Saat ini, Daimler telah memangkas biaya karena adanya wabah virus corona yang menyebabkan penurunan penjualan. Sehingga perusahaan Jerman itu mengalami kerugian operasional pada kuartal pertama dan kedua.
Untuk mengatasi kerugian, Mercedes-Benz berhenti membangun sedan di Amerika Serikat dan mereka berfokus pada SUV yang lebih jelas lebih menguntungkan. Selain itu, mereka juga menggabungkan pengembangan sel bahan bakar dengan Volvo Trucks, dan menghentikan aliansi pengembangan otomatis dengan BMW.