Rabu 14 Oct 2020 12:59 WIB

Ilmuwan Ungkap Apa yang Tersembunyi di Gunung di Pluto

Puncak gunung Pluto terlihat tertutup salju yang mirip dengan Bumi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto jarak dekat dari permukaan Pluto yang diambil dari pesawat ruang angkasa ‘New Horizons’
Foto: abc news
Foto jarak dekat dari permukaan Pluto yang diambil dari pesawat ruang angkasa ‘New Horizons’

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –  Pluto, planet kerdil yang paling jauh di sistem tata surya selalu membuat rasa keingintahuan para astronom. Ketika satelit NASA, New Horizons melewatinya pada tahun 2015 lalu, satelit menangkap beberapa gambar yang sangat menakjubkan.

Gambar-gambar tersebut telah dipelajari secara mendalam selama bertahun-tahun. Namun, masih mengungkap rahasia tentang planet kerdil. Baru-baru ini, para peneliti menangani satu fitur yang sangat menarik yang mereka temukan dalam gambar.

Baca Juga

Awalnya, puncak gunung Pluto terlihat tertutup salju yang mirip dengan Bumi. Setelah melakukan penelitian lebih banyak, ternyata puncak Pluto tidak dibekukan dengan es air, tapi sesuatu yang jauh lebih tidak menyenangkan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications, para peneliti menjelaskan proses atmosfer yang aneh bertanggung jawab atas ujung pegunungan yang membeku di Pluto. Namun, salju sebenarnya adalah embun beku metana yang terakumulasi di puncak. Bukan pula curah hujan yang jatuh dari atas.

"Pluto ditutupi oleh banyak endapan metana, baik yang diencerkan dalam nitrogen atau sebagai es yang kaya metana," tulis para peneliti, dilansir di bgr, Rabu (14/10).

Penelitian itu juga menjelaskan di wilayah gelap ekuator Cthulhu, terlihat embun beku cerah yang mengandung metana yang melapisi pinggiran kawah dan dinding serta puncak gunung.

Itu yang memberikan persamaan dengan rantai pegunungan yang tertutup salju di daratan. Namun, asal muasal endapan tetap membingungkan.

Para peneliti menyarankan metana sebenarnya mengembun di dekat puncak gunung, membeku di sana. Namun, bagaimana ini bisa terjadi ketika suhu permukaan Pluto benar-benar membeku pada hampir 400 derajat Fahrenheit di bawah nol? Itu disebabkan atmosfer planet kerdil pada dasarnya berlawanan dengan bumi dalam hal distribusi panas.

Di bumi, udara terhangat cenderung berada di dekat permukaan, dan semakin tinggi anda pergi, semakin dingin jadinya. Hal sebaliknya berlaku di Pluto, di mana sinar matahari yang menyebar jauh lebih menghangatkan atmosfer daripada tanah di bawahnya.

Metana berada pada konsentrasi yang lebih tinggi di ketinggian yang lebih tinggi. Ketika gas yang lebih hangat itu bersentuhan dengan puncak yang sangat dingin, ia mengembun dan membeku, menciptakan tampilan puncak gunung yang tertutup salju.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement