REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR--Program Doktor Mengabdi (DM) LPPM Universitas Brawijaya (UB) berupaya mengembalikan populasi ikan badher bang di Desa Tawangrejo, Binangun, Kabupaten Blitar. Bersama POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) Fajar Bengawan, para doktor UB tersebut juga telah mengembangkan jasa pariwisata dengan ikon Omah Iwak Badher Bank.
Ketua Program DM LPPM-UB, Dewa Gede Raka Wiadnya mengatakan, Desa Tawangrejo berada di sekitar aliran Sungai Brantas. Anugerah ini pun dimanfaatkan masyarakat dengan menangkap ikan di belakang rumah masing-masing. "Mereka merasakan keuntungan demografi," jelas Gede, Jumat (23/10).
Karena keuntungan ekonomi, penduduk pun mulai mengejar jumlah tangkapan dengan menggunakan potas (racun) dan/atau setrum listrik. Alat bantu ini dikenal bisa mengumpulkan ikan dalam jumlah banyak dengan biaya murah. Sayangnya, usaha ini hanya bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek.
Populasi ikan Kali Brantas di belakang rumah warga Desa Tawangrejo mulai menurun dan terkuras. Hal ini bisa diamati dari langkanya ikan Badher Bang, Barbonymus balleroides sebagai hasil tangkapan utama.
Sekelompok masyarakat dari Desa Tawangrejo mulai menyadari kerugian jangka panjang yang akan timbul dari tindakannya selama ini. Bahkan, mereka khawatir salah satu sumber mata pencaharian sampingan dari menangkap ikan akan hilang. Karena itu, mereka membentuk kelompok yang disebut POKMASWAS (Kelomppok Masyarakat Pengawas) Fajar Bengawan.