Sabtu 24 Oct 2020 19:09 WIB

Kolaborasi Hunian Modern dengan Stasiun Bersejarah di Cisauk

Stasiun lama Cisauk merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, Belanda.

Cisauk point  merupakan kawasan hunian yang dibangun dengan konsep TOD yang memadukan antara hunian dengan sarana transportasi massal di Ciasuk Kabupaten Tangerang
Foto: dok acp
Cisauk point merupakan kawasan hunian yang dibangun dengan konsep TOD yang memadukan antara hunian dengan sarana transportasi massal di Ciasuk Kabupaten Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lokasi  bagi sebuah proyek properti memiliki arti sangat strategis. Selain prestise, penentuan lokasi akan memberikan efek domino bagi penentuan nilai ekonomis, daya tarik, fasilitas, investasi hingga sarana prasaran. 

Karena itu bagi pengembang penentuan lokasi strategis yang dilengkapi saran pendukung memadai akan memberi nilai tambah signifikan bagi proyek tersebut.  Salah satunya seperti pengembangan kawasan Cisauk Point kabupaten Tangerang. Pengembang di kawasan ini, mencoba memadukan fasilitas hunian dengan sarana transportasi cepat seperti kereta rel listrik (KRL) yang terintegrasi dengan Shuttle Bus BSD Link, Pasar Modern, hingga fasilitas pendukung komuter dengan sepeda atau disebut sebagai Transit Oriented Development (TOD). 

Project Director Cisauk Point Teguh Waskitha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/10) yakin Cisauk Point yang berada tepat di sebelah Stasiun Cisauk, terintegrasi dengan moda transportasi massal tersebut, dapat berkontribusi dalam mendukung mobilitas masyarakat Tangerang atau dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, begitu pula sebaliknya. "Sistem transportasi massal multimoda seperti KRL dan bus dapat mendorong perubahan kebiasaan mansyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi massal," kata Teguh. 

Cisauk Point adalah produk kerja sama antara PT Adhi Commuter Properti yang merupakan subsidiary dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengembangkan lahan seluas 1,65 Ha, berada di sisi stasiun KRL Cisauk dan terminal intermoda Cisauk. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat stasiun lama Cisauk yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen. Perusahaan kereta api di era kolonial Hindia Belanda yang telah dinonaktifkan dan digantikan dengan bangunan di sisi selatan peron stasiun sehingga jalur 1 berada di sisi selatan. Bangunan lama telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.

Saat ini Stasiun Cisauk telah selesai menjalani renovasi  dan sudah beroperasi sejak 1 Februari 2019. Stasiun Cisauk juga memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sudah bertaraf internasional dengan gaya arsitektur minimalis futuristik, lengkap dengan fasilitas khusus ibu menyusui, toilet, fasilitas difabel, dan skywalk untuk menyeberangi rel.

Cisauk Point sebagai proyek mixed-use  bersama PT KAI (Persero) akan dibangun 4  tower apartemen sebanyak 26 lantai dengan total hunian sebanyak 2.305 unit dan area komersial.  Cisauk Point berdekatan pula dengan area komersial dan pendidikan. Sebut saja, Pasar Modern Intermoda, Indonesia Convention Exhibition, AEON Mall, The Breeze, Unika Atma Jaya, dan Universitas Prasetiya Mulya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement