Selasa 10 Nov 2020 10:38 WIB

Indonesia Siap Ramaikan MotoGP Lewat Mandalika Racing Team

MRTI akan terlibat dalam kelas Moto2 selama satu musim penuh.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI) melakukan peresmian tim sekaligus pengenalan livery dan salah satu pebalap yang akan terjun dalam Moto2.
Foto: republika/eric iskandarsjah
Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI) melakukan peresmian tim sekaligus pengenalan livery dan salah satu pebalap yang akan terjun dalam Moto2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap motor membuat MotoGP jadi olahraga balap yang sangat digemari. Hal ini pun menginiasi lahirnya Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI). Hal ini agar Indonesia dapat turut berkontribusi dalam ajang balap motor paling bergengsi tersebut.

Ketua MRTI, Rapsel Ali mengatakan, komitmen untuk terjun dalam MotoGP itu diawali dengan keterlibatan MRTI dalam kelas Moto2 selama satu musim penuh. "Kami akan terjun dalam Moto2 musim 2021. Ini adalah langkah nyata yang kami lakukan dalam mewujudkan harapan bangsa Indonesia untuk dapat mencetak prestasi di MotoGP," kata Rapsel Ali dalam peresmian MRTI di Jakarta, Senin (9/11).

Baca Juga

Diharapkan, langkah ini mampu jadi langkah kongkrit dalam mengharumkan nama bangsa dalam dunia balap motor. Selain itu, tim ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pada pebalap serta mekanik asli Indonesia. Langkah ini pun diwujudkan lewat penyelenggaraan program Mandalika Racing Academy.

"Ini juga jadi langkah dalam mendukung program presiden dalam menjadikan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP. Kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat pun telah dipilih sebagai sirkuit resmi gelaran MotoGP musim mendatang," ucapnya.

Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, Arif Rahman mengatakan, seluruh langkah ini merupakan langkah strategis dalam membuat Indonesia mampu go international. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud kegigihan para anak bangsa yang peduli dengan masa depan negara.

"Semoga langkah ini mampu berperan dalam mewujudkan kemajuan secara menyeluruh baik dari sisi olahraga, otomotif, teknologi dan sektor pariwisata. Sejumlah negara lain pun telah membuktikan bahwa olahraga balap mampu jadi pendorong sektor pariwisata yang berkontribusi dalam devisa dan menggerakan perekonomian masyarakat," kata Arif Rahman lewat sambutan dalam peresmian MRTI tersebut.

Peresmian tim ini pun sekaligus dinilai jadi tonggal sejarah bagi industri otomotif dan balap Tanah Air. Menurutnya, Indonesia kini tak hanya jadi penonton MotoGP tapi juga jadi bagian dari ajang tersebut.

Ajang Moto2 merupakan ajang balap yang menggunakan motor Triumph dengan kapasitas 765 cc. Motor dari pabrikan asal Inggirs dengan konfigurasi mesin tiga silinder segaris itu sendiri mampu menyemburkan tenaga sekitar 140 bhp dengan kecepatan maksimal hingga 300 kilometer/jam.

Kendati menggunakan mesin yang sama dari pemasok tunggal, setiap tim diperbolehkan mengaplikasi sasis yang berbeda dari beragam pabrikan seperti Kalex, MV Agussta, NTS dan Speed Up.

Soal pebalap, MRTI mempercayakan Dimas Ekky Pratama untuk jadi salah satu rider andalan dalam ajang tersebut. Untuk langkah selanjutnya, MRTI bakal mengadakan pertemuan dengan Dorna Sports di Barcelona, Spanyol, akhir November 2020 untuk membicarakan hal teknis soal partisipasi MRTI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement